Ibadah Haji 2022
3 Dimensi Kemabruran Haji: Ilahiyah, Insaniyah, dan Wathaniyah
Tujuan dari proses panjang ibadah haji adalah untuk mencapai haji mabrur yang balasannya adalah surga
TRIBUNLOMBOK.COM - rangkaian ibadah haji 2022 memasuki fase pemulangan jemaah ke Indonesia.
Selama 42 hari, jemaah Indonesia menjalani rangkaian ibadah haji.
Ibadah di tanah suci ini demi mencapai haji mabrur.
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid menjelaskan dimensi kemabruran haji.
Baca juga: Evaluasi Haji 2022: Pelayanan di Armuzna Tidak Sebanding dengan Biaya yang Dibayar ke Arab Saudi
Menurutnya, tujuan dari proses panjang itu adalah untuk mencapai haji mabrur yang balasannya adalah surga.
Zainut menjelaskan 3 dimensi kemabruran haji.
Pertama, Dimensi Ilahiyah.
"Kemabruran haji mengantarkan seseorang semakin meningkat iman dan takwanya," terang Wamenag Kamis (14/7/2022) malam saat melepas kepulangan kloter pertama jemaah asal Embarkasi Solo (SOC 1) di Hotel Al-Keswah, Jarwal, Makkah.
Kedua, Dimensi Insaniyah.
Menurutnya, kemabruran haji akan menyempurnakan nilai-nilai kemanusiaan.
Sehingga, orang yang berhaji menjadi aemakin baik akhlak dan budi pekertinya.
"Hal ini, antara lain ditandai dengan semangat memberi kedamaian atau afsus salam; menjaga ucapannya atau athyabul kalam; dan kemauan berbagi dan memberi makan atau ith'amuth tha'am," tuturnya.
Ketiga, Dimensi Wathaniyyah.
Haji menumbuhkan dan menguatkan rasa cinta tanah air.
Meskipun di Tanah Suci ini banyak tempat-tempat mustajabah untuk berdoa, ada Ka'bah, Masjidil Haram, Mas'a, Multazam, Maqam Ibrahim, dan lainnya, namun tetap saja ada kerinduan untuk kembali ke Tanah Air.
Baca juga: Satu Jemaah Haji NTB Meninggal Dunia, Jenazah Dimakamkan di Sharae Makkah