Idul Adha 2022

Kapan Puasa Arafah Dilaksanakan, Apakah Harus Mengikuti Waktu Wukuf atau Tidak?

Ditjen Bimbingan Masyarakat (Binmas) Islam, Kementerian Agama RI menyatakan pelaksanaan Puasa Arafah dilaksanakan 9 Dzulhijjah yang ditetapkan daerah.

Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/REZA EKA ADI NUGRAHA
Masjid Hubbul Wathan, Islamic Center NTB merupakan salah satu ikon Lombok sebagai pulau seribu masjid. Masjid ini akan menjadi salah satu pusat perayaan Hari Raya Idul Adha 1443 H. Dimana saat ini jemaah haji tengah melaksanakan wukuf di Arafah. 

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK - Kapan Puasa Arafah dilaksanakan ketika ada perbedaan penetapan tanggal 9 Dzulhijjah Indonesia dan Makkah, Arab Saudi.

Apakah Puasa Arafah harus mengikuti waktu wukuf di Makkah atau melaksanakan Puasa Arafah sesuai tanggal (9 Dzulhijjah) daerah setempat.

Seperti tahun 2022 ini, wukuf di Mekkah dilaksanakan hari Jumat, 8 Juli 2022 dan Idul Adha sehari setelahnya atau Sabtu, 9 Juli 2022.

Sementara di Indonesia, tanggal 9 Dzulhijjah jatuh di hari Sabtu, 9 Juli 2022 dan Idul Adha sehari setelahnya atau hari Minggu 10 Juli 2022.

Terkait persoalan ini, Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam, Kemenag RI melalui Instagramnya menegaskan bahwa Puasa Arafah tidak harus mengikuti waktu wukuf.

Baca juga: 4 Keutamaan Puasa Arafah, Dosa Diampuni hingga 30 Pintu Kebaikan Dibuka

Itu artinya umat Islam di Indonesia melaksanakan Puasa Arafah tanggal 9 Dzulhijjah yang bertepatan dengan Sabtu 9 Juli 2022.

Adapun dalil-dalil yang mendasari hal ini dijabarkan Ditjen Binmas Islam sebagai berikut.

1. Arafah itu nama hari dan tempat. 9 Zulhijah disebut sebagai nama Arafah sejak masa Nabi Ibrahim.

ﺛﺎﻧﻴﻬﺎ: ﺃﻥ ﺇﺑﺮاﻫﻴﻢ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼﻡ ﺭﺃﻯ ﻓﻲ ﻣﻨﺎﻣﻪ ﻟﻴﻠﺔ اﻟﺘﺮﻭﻳﺔ ﻛﺄﻧﻪ ﻳﺬﺑﺢ اﺑﻨﻪ ﻓﺄﺻﺒﺢ ﻣﻔﻜﺮا ﻫﻞ ﻫﺬا ﻣﻦ اﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺃﻭ ﻣﻦ اﻟﺸﻴﻄﺎﻥ؟ ﻓﻠﻤﺎ ﺭﺁﻩ ﻟﻴﻠﺔ ﻋﺮﻓﺔ ﻳﺆﻣﺮ ﺑﻪ ﺃﺻﺒﺢ ﻓﻘﺎﻝ: ﻋﺮﻓﺖ ﻳﺎ ﺭﺏ ﺃﻧﻪ ﻣﻦ ﻋﻨﺪﻙ

Kedua, bahwa ketika malam tanggal 8 Zulhijah Nabi Ibrahim as mendapat mimpi wahyu untuk menyembelih putranya, di pagi harinya Nabi Ibrahim masih berfikir-fikir tentang kebenaran mimpi itu apakah dari Allah atau datangnya dari syetan, keraguan dan berfikir ini dalam bahasa Arab adalah Tarwiyah. Pada malam taggal 9 Zulhijah Nabi Ibrahim kembali bermimpi kejadian yang sama, perintah menyembelih putranya, maka Nabi Ibrahim mengetahui bahwa mimpi tersebut adalah wahyu Allah (Tafsir al-Razi, 5/324)

2. Puasa Arafah dilakukan bukan berdasarkan tempat wukuf Arafah.

Rasulullah sudah melaksanakan puasa Arafah (puasa 9 Zulhijah) pada tahun 2 hijriah, jauh sebelum Rasulullah melakukan wukuf di Arafah pada haji wada tahun 10 hijriah.

عن أمِّ الفضلِ بنتِ الحارثِ: "أنَّ ناسًا تمارَوا عندها يومَ عَرفةَ في صومِ النبيِّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم؛ فقال بعضُهم: هو صائمٌ، وقال بعضُهم: ليس بصائمٍ. [أخرجه البخاري (1988) واللفظ له، ومسلم (1123)].

Diriwayatkan dari Ummi al-Fadhl binti al-Harits yang bercerita, "Sekelompok sahabat berselisih dekat Ummi al-Fadhl saat hari Arafah mengenai puasa Nabi. Sebagian mereka berpendapat Nabi berpuasa, dan sebagian lain berpendapat Nabi tidak berpuasa (HR Bukhari dan Muslim).

هذا يُشعِرُ بأنَّ صومَ يومِ عَرفةَ كان معروفًا عندهم، مُعتادًا لهم في الحضَرِ

Halaman
123
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved