Ibadah Haji 2022
16 Jemaah Haji Indonesia 2022 Meninggal Dunia di Tanah Suci
Kemenag mencatat 84 jemaah haji Indonesia sakit dan 16 orang meninggal dunia selama 27 hari operasional penyelenggaraan ibadah haji
Selama jemaah berada di hotel hingga proses pergeseran jemaah ke Arafah, maka jemaah tetap akan mendapatkan jatah makan seperti biasa.
Tiga kali sehari, pagi, siang dan malam, plus buah-buahan segar.
Katering yang telah dikontrak PPIH baru akan menghentikan jatah makan setelah jemaah berada di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
“Nanti (selama Armuzna) jemaah akan dilayani (konsumsinya) oleh Muasasah Asia Tenggara, mulai sejak jemaah tiba di Armuzna sampai nanti kembali lagi ke hotel di Mekkah. Jadi jatah makan sebenarnya bukan berhenti, hanya berganti saja,” ujar Khanif.
Jatah makanan dari Muasasah Asia Tenggara ini khusus diberikan selama jemaah berada di Armuzna atau sejak 8-13 Zulhijah.
“Sama (katering dalam kemasan), menunya sesuai dengan kita. (Menu) Sudah kita kirim ke Muasasah dan bersedia Muassasah,” ujar Khanif.
Baca juga: Dua Calon Jemaah Haji Asal NTB Ditunda Keberangkatannya ke Tanah Suci, Ini Alasannya
Menu yang telah dikirimkan PPIH ke Muassasah adalah menu citarasa nusantara seperti menu-menu makan saat jemaah berada di hotel.
“Iya kita harapkan (menu) seperti itu (citarasa Nusantara), tapi kita coba nanti lihat bagaimana mereka menyajikan makanan. Total ada 16 kali makan selama Armuzna. Jemaah enggak usah khawatir,” kata dia.
Sementara itu hingga saat ini dari 242 kelompok terbang (kloter), masih sekitar 26 kloter yang belum tiba di Arab Saudi.
Total jemaah yang sudah tiba mencapai 82.437 jemaah.
“Alhamdulillah jemaah haji sudah berangsur-angsur tiba di Kota Makkah. Sampai dengan saat ini kurang lebih tinggal 10 persen. Hari ini juga ada kedatangan 7 kloter,” ujar Khanif.
(*)
