Lansia Predator Asusila Menyamar sebagai Dosen, Diduga Rudapaksa 10 Mahasiswi di Kota Mataram
Seorang pria berusia 64 tahun diduga merudapaksa 10 mahasiswi di Mataram, dirinya pun disebut menyamar sebagai dosen.
Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Palsunya gelar tersebut dibenarkan oleh Joko setelah dirinya berkoordinasi dengan Dukcapil Provinsi NTB.
Dan dengan gelar tersebut, mampu mengelabui beberapa mahasiswi dan orang tua mahasiswi.
Sebelum mampu mengelabuhi mahasiswi, pelaku terlebih dahulu dikenal dengan berbagai macam cara.
Baik dari rekomendasi sang orangtua korban, keluarga korban, hingga duduk ikut nimbrung di pendiskusian objektif mahasiswi.
"Ada yang dikenalkan oleh orang tua mahasiswi, karena dikira dia dosen dan mamou membantu anaknya. Ada juga yang dikenalkan oleh keluarga lainnya, hingga ikut nimbrung dan berkenalan lalu minta nomor HP dengan teman korban lainnya saat duduk berdiskusi," ucap Joko.
Selain permasalahan skripsi, diketahui sang predator lansia ikut merasuki mahasiswi melalui terapi penyakit fiktif.
"Selain skripsi, ada juga yang disugesti. Contohnya seperti tahi lalat di leher membuat mahasiswi jadi mandul dan harus diterapi," tutur Joko.
Baca juga: Nongkrong BARBAR - BARBEQUE BARENG di ASTON Inn Mataram Bisa Dapat Doorprize Tiap Akhir Pekan
Setelah diperiksa lebih lanjut, urusan skripsi tidak kelar juga penyakit yang disugestikan oleh sang predator lansia tidak nyata adanya.
Dan Joko menginformasikan bahwa 10 korban mahasiswi lainnya tidak menyangka dirudapaksa oleh sang predator lansia.
Selain tidak masuk akal dari tampilan dan usia, diketahui mereka sempat dicekoki minuman sehingga mampu disugesti agar bisa dirudapaksa.
Lebih lanjut, Joko mengatakan minuman yang dimaksud sedang diuji dalam laboratorium.
Hingga kelanjutannya, korban masih melaporkan kasus ini di UPPA Polda NTB.
Dan dalam keterangan Joko, pelaku diketahui sedang melarikan diri menuju Sumbawa.
Baca juga: Momen Tak Terlupakan MXGP Samota 2022, Sejarah Kroser Dunia Unjuk Gigi di NTB
(*)