Sejarah dan Budaya

Mengenal Pakaian Adat Sasak "Lambung", Perkembangan Ke Bentuk Syari

Lambung adalah pakaian adat khusus yang dimiliki oleh masyarakat suku Sasak, Lombok. Lambung biasanya digunakan pada saat upacara-upacara adat.

Penulis: Sinto | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
Dok. Istimewa/Kiriman Aldek Mas
Pakaian adat lambung yang digunakan dalam nyongkolan oleh wanita suku Sasak Lombok 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Lambung adalah pakaian adat khusus yang dimiliki oleh masyarakat suku Sasak, Lombok.

Lambung biasanya digunakan pada saat upacara-upacara seperti begawe, sekolah, dan nyongkolan pada umumnya.

Menurut keterangan Baiq Numin, masyarakat suku Sasak yang memakai lambung mengatakan, dulu lambung digunakan sebagai baju keseharian wanita-wanita muda.

Namun seiring berjalan waktu, lambung hanya digunakan pada saat acara-acara tertentu seperti nyongkolan.

Baca juga: Mengenal Gendang Beleq dalam Tradisi Nyongkolan Suku Sasak Lombok

"Lambung memiliki warna khas, yakni hitam. Bentuk lambung sendiri mendapatkan pro dan kontra karena lambung dibuat dengan kecil dan pendek," jelasnya.

Lengan pendek serta bagian dada yang terbilang pendek membuat si pemakaian keliahatan pusat dan lengannya.

Oleh sebab itu, banyak kontra dan pikiran negatif dari luar yang menyebar tentang pakaian lambung ini.

Namun, sebenarnya lambung dibuat dengan desain tersebut ternyata memiliki alasan.

Baca juga: Mengenal Tarian Suling Dewa di Bayan, Tari Ritual Pemanggil Hujan hingga Pengusir Hama

Yakni karena nanti di bagian perut, tubuh akan dibalut oleh sebuah kain yang dinamakan dengan sabuk, sehingga tidak ada sedikit pun perut maupun pusat perempuan yang akan terlihat.

Berjalannya waktu, sekarang sudah sangat banyak desainer-desainer yang mendesain lambung.

Mulai dari pinggiran-pinggirannya diberikan warna sampai dengan lambung syari, di mana bentuknya panjang sehingga menutup perut maupun lengan.

Dulu, lambung memiliki banyak fungsi, tidak hanya sebagai baju namun juga dianggap sangat diagungkan bahkan dapat digunakan sebagai obat oleh orang-orang Sasak terdahulu.

Contohnya sebagai obat sakit perut untuk hewan seperti kambing.

Caranya sangat sederhana, yakni cukup dengan ucap basmalah dan memukulkan baju lambung tersebut ke perut kambing sebanyak sembilan kali.

Cara ini dipercaya oleh orang-orang Sasak dahulu dapat menyembuhkan sakit perut tersebut.

 

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved