Berita Lombok Tengah
Belasan Sapi di Dusun Ketangar Lombok Tengah Mati: Awalnya Flu, Kaki Bernanah, hingga Badan Lemas
Sejumlah sapi di Lombok Tengah yang mati ini awalnya mengalami flu dan selanjutnya hidung berlubang-lubang
Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Sekurangnya 15 ekor sapi mati akibat penyakit mulut dan kuku (PMK) di Dusun Ketangar, Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah sejak awal bulan Juni 2022.
Dalam tempo tujuh hari terakhir ini saja, terdapat 5 ekor sapi warga Dusun Ketangar mati.
Berdasarkan keterangan seorang peternak sapi Dusun Ketangar Juendi, kebanyakan sapi yang mati adalah betina dan anaknya.
Sementara induknya akan mati secara bertahap dalam selang beberapa waktu.
Baca juga: Disnakeswan NTB Imbau Warga Tak Panik Hadapi Wabah PMK, Ada Terapi Pengobatan hingga Ramuan Herbal
"Rata-rata peternak sapi di dusun kami ini terkena penyakit itu. Kami bingung sebenarnya ini penyakit apa," jelasnya kepada TribunLombok.com, Rabu (22/6/2022).
Pria yang memiliki anak balita ini menambahkan, terdapat beberapa ciri dari sapi yang mati itu.
Mulai dari sapi tersebut mengalami flu dan selanjutnya hidung berlubang-lubang.
Selain itu pula kuku sapi bernanah, tubuh tidak berdaya, selalu tidur, dan tidak bisa bangun.
"Anak sapi tersebut tidak bisa menyusui dan ibunya biasanya akan meninggal dalam waktu dua sampai tiga hari," tuturnya.
Hingga saat ini, Juendi mengaku sapinya semua terkena penyakit tersebut.
Namun ia bersyukur hingga saat ini sapinya belum meninggal dunia.
Baca juga: Diduga Karena PMK, Satu Dari Enam Sapi Warga Kecamatan Aikmel Mati
Ia sendiri tetap waspada akan kematian sapinya sehingga ia berencana akan menjual sapinya meskipun dengan harga yang merosot.
"Sapi tersebut dijual murah mulai harga Rp 4 juta sampai Rp 5 juta untuk sapi yang sudah meninggal tersebut ke jagal. Kalau anak sapi tersebut langsung kami kuburkan," tutupnya.
(*)