Pemilu 2024
Alasan KPU Ajak Mahasiswa Jadi Petugas KPPS Pemilu 2024: Biar Tahu Sendiri Situasi di Lapangan
Para mahasiswa bekerja sama dengan KPU dalam hal partisipasi sebagai anggota KPPS pada Pemilu 2024
Sebagai sebuah perbandingan, pemilu 2014 ada juga sekitar 400an. Dan kemudian di 2019 ada sekitar 600-an.
Ini bukan hanya soal angka, tapi aspek kemanusiannya.

Baca juga: KPU Bikin Syarat Pembatasan Usia Petugas KPPS Pemilu 2024, Agar Tak Khawatir Meninggal saat Bekerja
Maka berdasarkan evaluasi yang sudah disampaikan Pemilu 2019 itu, soal para petugas yang meninggal.
Itu ada tim dari UGM, Kemenkes, ada tim dari IDI melakukan riset atau penelitian masing masing.
Kemudian ada kesimpulannya atau temuannya adalah kecenderungannya yang meninggal itu usianya di atas 50 tahun.
Yang kedua kecenderungannya punya komorbid atau penyakit tambahan.
Dan kalau kita cek komorbidnya itu diantara hipertensi, serangan jantung, dan gula darah tinggi.
Sudah ada bawaan itu ditambah beban kerja yang tinggi, jadi kerjanya kan gak cuma kerja fisik, terutama teman teman pasti ada tekanan politik, tekanan mental.
Sehingga berdasarkan pengalaman tersebut, sudah kita adopsi di pilkada 2020 kemaren misalkan dengan situasi covid di 2020 dan juga berdasarkan pengalaman yang lalu, disarankan untuk penyelenggara maksimal 50 tahun.
Sehat, sehat atau bebas dari komorbid tiga jenis tadi.
Itu yang kita adopsi di pilkada 2020, nanti akan kita adopsi lagi untuk persyaratan menjadi penyelenggara yang tadi itu.
Ditambah situasi percovidan, sebisa mungkin vaksin dua kali. Juga merintis kampus-kampus kita ini itu kan ada program namanya merdeka belajar.

Merdeka belajar itu didorong supaya mahasiswa itu lebih banyak magang.
Dan nampaknya temen-temen kampus banyak yang tertarik membangun kerja sama pemilu dengan KPU.
Ya rata-rata untuk topik ini, menugaskan mahasiswa menjadi anggota KPPS bertugas di TPS nya masing-masing.