Wisata Lombok

Tips Waktu Terbaik ke Pasir Panjang di Pulau Maringkik agar Tak Khawatir Tertutup Pasang Air Laut

Pasir panjang yang menjadi ikon dari pulai maringkik memang kerap kali menjadi buruan para wisatawan, baik itu lokal maupun mancanegara

Istimewa Opi
Wisatawan sedang menikmati keindahan pasir panjang di Pulau Maringkik 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM,LOMBOK TIMUR - Cuaca cerah disertai dengan kondisi air surut meringankan langkah kaki menuju pasir panjang Pulau Maringkik, Kecamatan Keruak, Lombok Timur.

Pasir panjang yang menghubungkan Pulau Maringkik dengan Gili Bembe ini terbentang panjang berwarna putih merona.

Ditambah tekstur nya yang bergelombang menarik pusat perhatian serta dihiasi kerikil-kerikil kecil membuat gaya keindahan pasir tersebut serasa lengkap dikala sedang berada di tempat tersebut.

Baca juga: Krisis Air Bersih Dialami Warga Pulau Maringkik di Kabupaten Lombok Timur

Bak seperti berada di gurun Sahara namun ditengah tengah laut nan biru.

Tidak jarang pasir panjang sebagai tempat labuhan bagi pengunjung yang datang ke Pulau Maringkik, ketika sore pun, pasir panjang ialah tempat paling cocok untuk menyegarkan pikiran.

Camat Keruak Subhan kepada TribunLombok.com Minggu (19/6/2022) menerangkan tentang adanya pasir panjang di pulau maringkik ini.

"Sebelumnya, Pasir panjang berwarna putih ini menebal, namun ada beberapa faktor yang membuatnya menipis seperti faktor alam yang menyebabkan terjadinya abrasi antara lain seperti pasang surut air laut, angin di atas lautan, gelombang laut serta arus laut," ucapnya.

Lebih lanjut, Subhan menerangkan, faktor alam yang menyebabkan abrasi ini tidak dapat dihindari karena laut memiliki siklusnya tersendiri.

Yang kedua ialah faktor banyak terkurang karna sebagain rumah dibangun melalui pasir tersebut.

"Dulu memang warga kalau buat rumah banyak yang ngambil dari pasir pasir ini, namun semenjak adanya Peraturan Desa (Perdes) no 2 Tahun 2020 tentang pelarangan penambangan pasir di Desa Pulau Maringkik, semenjak adanya perdes tersebut, aktivitas pengambilan pasir oleh masyarakat sendiri mulai berkurang karna perdes tersebut di payungi hukum yang didalamnya terdapat sanksi-sanksi apabila adanya di ciduk mengambil," urainya.

Terlepas dari itu, pasir panjang di Pulau Maringkik ini memang kerap kali menjadi primadona ketika para wisata berkunjung ke daerah ini.

Dalam satu hari pun maksimal untuk kunjungan wisatawan ke pulau pasir ini 100 orang per hari.

Opi yang sudah 7 tahun menggeluti usaha penyedia speed boot di tanjung luar menyebut kini wisatawan mulai berdatangan lagi.

"Setelah usainya Corona-19 ini sekarabg wisatawan udah mulai banyak yang berdatangan, maksimalnya per hari itu bisa sampai 100 orang yang datang," katanya.

Adapun waktu pas menikmati keindahan pasir panjang ini menurut Opi adalah saat pagi dan siang hari, di mana waktu itu merupakan waktu untuk air laut surut.

Baca juga: Eksplor Pulau Maringkik, Gili dengan Penduduk Terpadat hingga Pulau Pasir Nan Eksotis

Gili Buwun atau Pulau Pasir yang ada di Desa Pulau Maringkik, Lombok Timur.
Gili Buwun atau Pulau Pasir yang ada di Desa Pulau Maringkik, Lombok Timur. (Dok.Pokdarwis)

"Kalau mau ke pasir panjang itu paling pasnya pagi atau nggak sore hari, namun tergantung sih Mas, dalam satu bulan kadang 5 hari air laut surutnya pagi, 5 harinya kadang juga siang, selang seling," ungkapnya.

Untuk itulah pasir panjang yang menjadi ikon dari pulai maringkik memang kerap kali menjadi buruan para wisatawan, baik itu lokal maupun manca negara.

Selain pasir panjangnya pulau maringkik juga memiliki sejuta pesona.

Diantaranya ada Air Konde, sebutan masyarakat untuk pulau pasir yang nampak ketika air laut surut.

Air Kondo ini berdekatan dengan pasir panjang, dimana keindahan pasir putih yang nampak seperti mutiara di tengah tengah birunya laut di Pulau Maringkik.

Terumbu karang dan ikan peneman snorkling juga menjadi buruan para wisatawan di Pulau nelayan terpadat ke 2 di Dunia ini.

Baca juga: Tradisi Unik Masyarakat Pulau Maringkik Sambut Ramadan: Tenun Sarung Sendiri

Perahu bersandar di pantai Gili Bembe yang dihubungkan dengan jembatan pasir ke Pulau Maringkik, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur.
Perahu bersandar di pantai Gili Bembe yang dihubungkan dengan jembatan pasir ke Pulau Maringkik, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur. (DOK. POKDARWIS PULAU MARINGKIK)

Untuk biaya yang harus di keluarkanpun cukup murah, yakni kisaran 250 per boot dengan maksimal kapasitas 8 orang.

Untuk wisatawan yang ingin berlibur silahkan atur waktu anda, dan nikmati keindahan alam Pulau Maringkik.

Informasi selengkapnya seputar waktu pas berlibur, dengan panorama yang tersebut diatas, bias hubungi penyedia jasa angkutan Boot Kurnia milik pak Opik dengan nomor kontak 08123742226.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved