Pemilu 2024

Rapimnas PKS Bahas Arah Koalisi: Tetap dengan PKB di Poros Ketiga atau Ikut NasDem Usung Anies

forum Rapimnas bakal memberikan rekomendasi mengenai langkah koalisi yang diambil PKS dalam menghadapi Pemilu 2024

pks.id
Ketua Majelis Syura PKS Dr Salim Segaf Al Jufri 

TRIBUNLOMBOK.COM - PKS akan segera menentukan arah koalisinya dalam menghadapi Pemilu 2024.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membangun poros ketiga dalam Pilpres 2024.

Sementara NasDem kini sudah punya Capres yang diusung berdasarkan hasil Rakernas Jumat (17/6/2022).

Kemudian, PKS akan menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas), Senin (20/6/2022) besok.

Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Aljufri mengatakan dalam kesempatan itu, yang akan dibahas adalah menentukan arah koalisi.

Baca juga: Cara KPU Antisipasi Korban Jiwa saat Pemilu Serentak 2024: Ajak Mahasiswa Magang Jadi KPPS

Salim mengatakan forum Rapimnas bakal memberikan rekomendasi mengenai langkah koalisi yang diambil PKS.

"Besok sama lusa coba nanti kita lihat. Kalau final, saya sih melihat belum ada tapi mungkin akan ada rekomendasi," ucap Salim saat menghadiri acara "Mengenang Almarhumah Ani Yudhoyono" di Gedung Assembly Hall Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Minggu (19/6/2022).

Meski begitu, Salim mengatakan Rapimnas belum akan menentukan sosok calon presiden yang akan diusung.

Dirinya menegaskan Rapimnas hanya menentukan arah koalisi dari PKS.

"Mungkin partai koalisinya ya kemungkinan. Kalau final siapa capresnya belum," tutur Salim.

Seperti diketahui, PKS akan mengadakan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada 20-21 Juni 2022.

Acara yang dimulai pada Senin (20/6/2022) besok tersebut akan digelar di Hotel Sahid Jakarta.

Dalam Rapimnas tersebut, PKS akan membahas sejumlah topik, di antaranya tentang pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Ditinggal PKB

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membangun poros ketiga dalam Pilpres 2024, mendatang.

Kedua parpol tersebut bahkan semakin sering menjalin komunikasi. PKB-PKS bahkan membentuk Koalisi Semut Merah.

PKB bahkan telah menyodorkan nama Ketua Umum Muhaimin Iskandar sebagai capres dari koalisi tersebut. PKS juga merespons hal itu dengan baik.

Namun, koalisi itu pun mendapat penolakan dari kalangan PKB di Solo, Jawa Tengah.

Kelompok kader di Solo yang menamakan diri Kelompok PKB Merah menolak koalisi PKB dengan PKS.

Penolakan ini muncul lantaran kelompok simpatisan tersebut menilai bahwa PKS berbeda ideologi dengan PKB.

Diketahui, PKB dilahirkan dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU).

"PKB ini dilahirkan oleh NU dan tentu saja ideologinya juga ikut NU. Kalau koalisi dengan PKS bagi kami tidak cocok," kata Koordinator PKB Merah Budi Santoso saat dikonfirmasi Tribun Network, Sabtu (18/6/2022).

Menurut Santoso, masih banyak partai lain yang bisa diajak koalisi selain PKS. Diantaranya PDI Perjuangan, Partai Golkar atau partai lainnya.

"Asal bukan PKS," tegasnya.

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid (kiri) bersama Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Bakar (tengah) saat mengumumkan Koalisi Semut Merah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (9/6/2022).
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid (kiri) bersama Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Bakar (tengah) saat mengumumkan Koalisi Semut Merah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (9/6/2022). (Istimewa)

Santoso menyebut, bahwa koalisi PKB-PKS bertentangan dengan situasi kebatinan seluruh kader loyal PKB di tataran akar rumput.

Padahal, loyalitas pemilih PKB disebut sejumlah lembaga survei sebagai yang paling kuat.

"Jika koalisi PKB dan PKS tetap dilanjutkan, kami khawatir pemilih loyal PKB malah meninggalkan PKB," ujar Budi.

Ia menjelaskan, PKB Merah dibentuk sebagai representasi dari pemilih loyal PKB yang berasal dari Solo, Madiun, Jakarta, Surabaya, Semarang, Klaten, Karanganyar, dan Garut.

Ke depan, PKB Merah akan dibentuk di daerah lain.

Ia juga menegaskan, bahwa dalam forum PKB di kalangan kultural, menyebutkan bahwa berkoalisi dengan PKS membuat kondisi internal tidak nyaman.

"Ya, intinya dari forum wedangan-wedangan (kumpul-kumpul) dan grup Whastapp kawan-kawan PKB kultural, koalisi itu membuat tidak nyaman," terangnya.

Terkait aksi penolakan koalisi tersebut, pihaknya akan menyerahkan langsung ke elite jajaran PKB di Jakarta. Supaya, mereka mempertimbangkan lagi koalisi dengan PKS.

Disinggung mengenai dukungan terhadap Muhaimin Iskandar (Cak Imin) maju sebagai Capres, Budi mengatakan, pihaknya mendukung penuh. Namun dengan catatan tidak berkoalisi dengan PKS.

"Perlu kami tegaskan bahwa kami tetap dan terus mendukung Gus Muhaimin menjadi Presiden 2024 nanti, kami juga siap bekerja keras memenangkan beliau. Dan kami yakin semua kader loyal juga satu suara, yang penting jangan bareng PKS," tuturnya.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bakal segera menggelar pertemuan dengan Partai NasDem seiring dengan masuknya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam bursa Bakal Calon Presiden (Capres) 2024.

Rakernas Nasdem Usung Tiga Nama Capres 2024

Diketahui, Ketua Umum Partai NasDem dalam penutupan Rakernas NasDem, Sabtu (18/6/2022) mengumumkan tiga nama yang dijadikan rekomendasi untuk menjadi bakal Capres 2024.

Ketiga nama tersebut di antaranya Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Menyikapi hal itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS Aboe Bakar Alhabsyi mengucapkan selamat kepada Partai nasDe, yang sudah mengeluarkan nama untuk Pilpres 2024.

"Selamat karena NasDem sepertinya sudah mengerucutkan nama Capres pada tiga nama, yaitu Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Andika Perkasa. Tentu ini kabar baik, nama-nama para Capres sudah mulai muncul, sehingga proses penjaringan para Capres oleh Parpol akan lebih matang," kata Aboe saat dikonfirmasi Tribunnews, Sabtu (18/6/2022).

Aboe kemudian memberikan sinyal bahwa internal partai di daerah juga sepakat dengan salah satu figur yang diusung Partai NasDem.

Adapun nama itu tak lain merupakan Anies Baswedan.

"Bisa saja figur yang ada di NasDem kemarin akan juga muncul di PKS. Indikasinya, pas kemarin Milad misalkan, saat saya sebut nama Anies, suara ribuan yang hadir langsung bergemuruh, bisa jadi ini salah satu pertanda. Karena di internal kami sendiri juga masih berproses," jelas Aboe.

Namun begitu, kata Aboe, pihaknya bakal segera menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada Senin, 20 Juni 2022 mendatang.

Salah satu pembahasannya mendengarkan masukan anggota Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) se-Indonesia terkait pengusungan capres 2024.

"Besok Senin direncanakan akan ada Rapimnas, salah satunya adalah mendengarkan masukan dari DPW se Indonesia mengenai capres yang potensial diusung PKS," katanya.

Sementara itu, Partai NasDem pun mengakui bila satu partai politik disebut bakal merapat untuk bersilaturahmi pada pekan depan.

Hal itu disampaikan Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya.

"Semua partai kita jajaki. Sudah ada komunikasi informal dengan salah satu partai. Minggu depan akan berkunjung bersilaturahmi ke partai NasDem dan mungkin berikutnya banyak partai lain," kata Willy kepada wartawan, Sabtu (18/6/2022).

Willy menuturkan bahwa dinamika politik masih akan terus cair.

Sebaliknya, pihaknya juga terus membuka kemungkinan berkoalisi dengan siapa pun untuk bisa mengusung capres usulannya.

"Saya yakin ini kan masih cair dan tentu mana magnet yang paling kuat, mana sinyal yang paling banyak agar kita nggak susah sinyal kan. Nanti koalisinya dikerucutkan berdasarkan kekuatan sinyal," katanya.

Cawapres tergantung koalisi

Willy Aditya melanjutkan untuk Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang bakal diusung nantinya akan ditentukan berdasarkan hasil kesepakatan partai koalisi yang dibangun.

"Ya itu (cawapres) tergantung koalisi. Itu yang kemudian Nasdem tadi Pak Surya mengatakan kami baru. Boarding pass aja belum punya kami ini. Baru separuh tiket. Nah separuh tiket ini yang jadi modal dasar dalam berkomunikasi membangun koalisi dengan partai-partai lain," kata Willy

Partai NasDem, kata Willy, sangat terbuka melakukan komunikasi politik dengan partai mana pun.

Perhelatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Partai NasDem 2022 secara resmi dibuka Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem, Surya Paloh di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.
Perhelatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Partai NasDem 2022 secara resmi dibuka Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem, Surya Paloh di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. (nasdem.id)

Baca juga: Reaksi Puan Maharani soal Ganjar Pranowo Jadi Bakal Capres NasDem: Biasa Saja, Silakan Saja

Karena itu, pihaknya telah terlebih dahulu menentukan capres yang bakal diusungnya di Pilpres 2024.

"Kenapa kami lebih dulu menentukan capres lalu membangun koalisi? Kami sadar betul magnet utama di dalam proses pembangunan adalah pengantennya adalah capresnya. Dan hari ini adalah calon penganten partai NasDem. Nanti cawapresnya bisa kita rembuk dengan koalisi yang akan mengusung capres yang sudah kami tentukan," katanya.

Diketahui nama Anies Baswedan paling banyak dipilih anggota DPW Partai NasDem.

Kemudian, disusul Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

"Saya akan bacakan penetapan rekomendasi nama-nama bakal calon Presiden Republik Indonesia, yang pertama Anies Baswedan, Muhammad Andika Perkasa, dan ketiga Ganjar Pranowo," kata Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat mengumumkan tiga nama figur di agenda penutupan Rakernas NasDem, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Jumat (17/6/2022).

Paloh mengatakan bahwa ketiga nama yang diusung itu merupakan hasil rapat pleno atas usulan dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) yang disampaikan dalam rapat kerja nasional (Rakernas).

Surya Paloh juga menegaskan ketiga nama yang diusung tersebut nantinya akan ditentukan hanya menjadi satu untuk calon presiden.

Baca juga: Nasdem Umumkan 3 Nama Kandidat Capres, Surya Paloh: Kualifikasinya Sama

"Seandainya kursi presiden itu ada 3, ketua umum tidak perlu berpikir lagi, tapi karena ini hanya satu, UU juga memilih satu," kata Paloh.

Lebih lanjut, Paloh menambahkan pihaknya akan mengumumkan satu nama yang akan ditetapkan dirinya untuk diusung oleh NasDem.

Kendati begitu, dirinya belum dapat dipastikan kapan dan di mana akan diumumkan.

"InsyaAllah akan kita tetapkan satu, waktu dan tempatnya kita cari hari baik dan bulan baik," ujarnya

(Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bertahan dengan PKB atau Gabung NasDem Dukung Anies, PKS Tentukan Arah Koalisi Lewat Rapimnas

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved