Kisah Pebasket SMAN 5 Mataram Muhammad Ghaza, Jadi MVP Libas 2022, Awalnya Ajakan Teman
Pemain SMAN 5 Mataram (Smala) Muhammad Surya Ghaza Prawata menjadi Most Valuable Player (MVP) pada gelaran Liga Bola Basket Smanda (Libas) 2022
Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pemain SMAN 5 Mataram (Smala) Muhammad Surya Ghaza Prawata menjadi Most Valuable Player (MVP) pada gelaran Liga Bola Basket Smanda (Libas) 2022.
Ghaza (17), merupakan salah seorang pebasket SMA, yang awalnya hanya mengikuti ajakan temannya untuk ikut bermain basket.
Dari ajakan temannya tersebutlah, yang membuat ia jatuh hati kepada bola basket.
Selain jatuh hati kepada basket, Ghaza juga memiliki pasangan yang juga merupakan pebasket asal SMPN 1 Narmada.
"Masih pacaran sampai sekarang, meski beda sekolah sejak SMP," kata Ghaza sambil tersenyum.
Setelah sering bermain basket berupa ajakan temannya tersebut, skill yang timbul dari dirinya tercium oleh salah seorang pelatih basket.
Tepatnya saat seleksi Pekan Olahraga Daerah (POPDA) Cabang Bola Basket Lombok Barat, dengan pelatih yang dimotori oleh Ilham Andriansyah pada tahun 2019/2022.
Baca juga: Sepekan Diterjang Banjir Rob, Kerugian di Bima Capai Miliaran Rupiah
Ilham melihat potensi yang ada di tiga pemain jebolan SMPN 1 Gerung tersebut.
Pada waktu itu, Anak Kelahiran 25 Agustus 2005 tersebut berada di Kelas Sembilan SMPN 1 Gerung.
Ia mengikuti seleksi bersama dua rekannya yang lain, yakni Muhammad Sahid dan Arya Sheva, yang membuat hati Ilham kepincut.
Tanpa basa-basi, Ilham menawarkan kepada tiga pebasket SMP tersebut untuk mengikuti jalannya, agar masuk ke SMAN 5 Mataram.
Namun, tidak semuanya dapat mengiyakan ajakan tersebut.
"Sahid tidak diizinkan orang tuanya, hanya saya dan Arya yang masuk ke Smala, dan Sahid masuk ke SMPN 1 Gerung," ungkap Ghaza.
Dan dengan mengikuti seleksi di Smala melalui jalur prestasi Bola Basket, Ghaza mampu mewujudkan satu diantara mimpinya.
Yakni untuk bermain Basket dan bersekolah di Mataram.
Karena, ia merasa tidak mampu berkembang bila hanya bersekolah di dekat rumahnya, yakni Desa Banyu Urip, Gerung, Lombok Barat.
"Dulu SMP jarang ikut bertanding, cuman tiga kali saja saya ikut pertandingan Basket," jelas Ghaza.
Dengan tujuan ingin berkembang tersebut, ia mampu bebas mengikuti latihan Basket yang ada, ketika bersekolah di Smala.
Adapun banyak teman yang ia dapatkan, baik di sekolah maupun saat berlatih Basket.
Hingga ia sering dimarahi oleh Coach Syahril yang merupakan Pelatih SMAN 5 Mataram, tetapi tidak membuat dirinya patah semangat.
"Sering dimarahi, tapi marahnya bukan untuk menghilangkan semangat, melainkan untuk memotivasi," jelasnya.
Baca juga: MGPA Sebut Kejurnas Drag Bike Mandalika Terbesar di Regional 3 (Bali dan Nusa Tenggara)
Selain itu, ia memiliki jadwal berlatih yang cukup padat.
Dengan jadwal berlatih sore hari di Smala pada hari Selasa, Kamis dan Sabtu.
Dan latihan di Tim Rajawali, Senin, Rabu dan Jumat.
Pada awalnya, tidak semua orang ia kenali dan pahami saat berlatih.
Namun hal tersebut tidak menjadi penghalang baginya agar mampu kompak bersama rekannya yang lain.
"Karena sering berlatih, chemistry mulai terbangun," jelasnya.
Latihan demi latihan telah ia jalani bersama rekannya yang lain, tidak lupa juga bersama temannya asal Gerung, Arya.
Meski jarak rumah menuju tempat latihan yang cukup jauh, tidak menjadi halangan baginya untuk berlatih.
Meski padatnya jadwal latihan, hanya beberapa gelar juara bisa Ghaza Dkk sumbangkan.
Diketahui, pandemi Covid-19 yang melanda, menyebabkan sepinya kejuaraan Basket.
Berupa gelar juara Libas 2022 yang baru saja usai, dan Garing 2022.
Untuk di Tim Rajawali, ia mampu menyumbangkan gelar juara Perbasi 2021 dan Mafut 2022.
Meski juara, ia tidak pernah menganggap remeh semua musuhnya.
Baca juga: Polda NTB dan Korem 162/WB Olahraga bersama TNI-Polri Sambut HUT Bhayangkara Ke-76
"Semua musuh berat, namun yang terberat merupakan SMAN 2 Mataram (Smanda)," bebernya.
Tidak habis sampai disitu, Ghaza masih memiliki target ke depannya.
Ia sangat ingin menjuarai DBL, yang merupakan perhelatan Bola Basket terbesar se-SMA di Indonesia.
"Juara, dan setidaknya masuk dalam All Star, bukan First Team," tuturnya.
Adapun targetnya menjadi pebasket profesional di Indonesia, dengan bermain di Indonesia Basketball League (IBL).
(*)