Berita Bima
Jadi PMI ke China, Warga Sape Bima Hilang Kontak 5 Tahun
Di negeri Tirai Bambu itu, Marsinah bekerja di sektor informal dan diterima sebagai tenaga Care Kater
Penulis: Atina | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Kasus Pekerja Migran Indonesia (PMI) hilang kontak di luar negeri kembali terjadi.
Marsinah Binti Abu Jufrin asal Desa Jia, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), dengan negara tujuan China dicari keluarga.
Pencarian keluarga Marsinah, viral di media sosial (Medsos).
Baca juga: Tali Derek Putus, Seorang Petani di Kota Bima Jatuh dan Meninggal di Tempat
Satu di antaranya akun Facebook Bima Berbenah yang kemudian dibagi oleh akun-akun lain.
Foto Marsinah dan kontak keluarga pun, dicantumkan dalam postingan tersebut.
Dalam narasi postingan Bima Berbenah disebutkan, Marsinah telah hilang kontak selama 5 tahun terakhir setelah menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) ke China.
Kabid Binapenta Disnakertrans Kabupaten Bima Ruvaidah yang dikonfirmasi wartawan pada Kamis (2/6/2022), membenarkan soal laporan hilangnya Marsinah.
Ruvaidah mengungkap, di negeri Tirai Bambu itu, Marsinah bekerja di sektor informal dan diterima sebagai tenaga Care Kater.
Seiring perjalanan waktu mencari nafkah di negara tersebut, tiba-tiba Ibu Rumah Tangga (IRT) ini hilang kontak dengan keluarga pada tahun 2017 hingga tahun 2022.
Kemudian kasus kehilangan dilaporkan ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bima pada tahun 2020 lalu.
"Kasus ini dilaporkan langsung oleh anaknya bernama Nurhayati dan keluarga," jelas Ruvaidah.
Begitu menerima laporan, Disnakertrans langsung mencari tahu nama Marsinah di sistem dan lembaga yang menfasilitasi keberangkatan.
"Laporan mereka, kami langsung teruskan ke UPT Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Mataram untuk ditindak lanjuti," jelasnya.
Menindaklanjuti pengaduan itu lanjut Ruvaidah, UPT BP2MI Mataram pun juga sudah mengecek data yang bersangkutan.