Tips Mengurangi Dampak Buruk Begadang

Berikut ini dampak buruk terlalu sering begadang yang bahaya bagi kesehatan yang dilansir oleh Gramedia.

Penulis: Setyowati Indah Sugianto | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
fitness.wp.pl
Senam Ritmik 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Setyowati Indah Sugianto

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Begadang yang sering yang dilakukan oleh banyak yakni tidak tidur sampai larut malam.

Memiliki dampak buruk bagi kesehatan yang mempengaruhi kemampuan otak, kesehatan fisik, dan kesehatan mental.

Berikut ini dampak buruk terlalu sering begadang yang bahaya bagi kesehatan yang dilansir oleh Gramedia:

1. Meningkatkan Berat Badan Berlebih

Ilustrasi Menimbang Berat Badan.
Ilustrasi Menimbang Berat Badan. (oowomaniya.com)

Baca juga: Tips Memutihkan Kulit Secara Alami, Mulai Dari Minum Putih Air Teratur hingga Pakai Jeruk Nipis

Saat begadang biasanya menyiapkan berbagai macam cemilan sebagai teman makan tengah malam.

Tetapi, makan saat jam tengah malam sangat kurang baik dan bisa mengakibatkan berat badan berlebihan atau obesitas.

Pada waktu tidur, tubuh ini bekerja meningkatkan fungsi dua hormon yaitu Leptin yang berfungsi menurunkan nafsu makan dengan memberi sinyal ke otak bahwa tubuh sudah cukup kenyang.

Kemudian, Ghrelin yang bertugas untuk mengirim sinyal ke otak untuk meningkatkan nafsu makan saat tubuh lapar.

Untuk sudah terbiasa begadang dan jam tidurnya kurang akan selalu terserang rasa lapar terus-menerus dan menimbulkan efek hasrat yang sangat kuat untuk menyantap segala jenis makanan tanpa terkontrol seperti makanan berkarbohidrat tinggi dan berlemak.

2. Mudah Lupa dan Kesulitan Berkonsentrasi

Saat tertidur, bagian dari otak ikut beristirahat dan mengalami proses regenerasi sel.

Selain itu, otak juga melakukan peranan dalam mengatur perpindahan memori jangka pendek atau jangka panjang serta menyimpannya ke dalam bagian yang disebut dengan cerebrum.

Proses regenerasi selnya terhambat dan otak mengalami kendala saat melakukan perpindahan memori.

Hal ini bisa menyebabkan mudah lupa serta sulit dalam berkonsentrasi.

Dampak buruknya dari begadang ini bisa menurunkan fungsi daya nalar dan kemampuan memecahkan masalah.

Sehingga produktivitas juga ikut menurun dalam menyelesaikan tugas sehari-hari dan kehilangan konsentrasi.

3. Masalah Kulit

Masalah kulit yang dialami mulai dari kulit kering, kusam, kantung mata yang menghitam, jerawat hingga sampai mengalami garis keriput.

Hal ini dikarenakan pada saat begadang, tubuh mengeluarkan jumlah hormon kortisol lebih banyak daripada seharusnya.

Hormon kortisol atau yang biasa dikenal sebagai hormon stres, akan memecah kolagen-kolagen di kulit lebih dini sehingga kulit akan mengalami penuaan dini.

Baca juga: Dinkes NTB Beri Tips Cegah Hepatitis Akut pada Anak Berikut Cara Kenali Gejalanya

4. Terkena Depresi

Dampak begadang ini dapat menyerang terhadap mental juga seperti paranoia, depresi, gangguan kecemasan, dan perilaku impulsif.

Bisa jadi cenderung lebih mudah sensitif dan marah dikarenakan kurang tidur atau lelah beraktivitas.

Sejumlah penelitian menunjukkan orang yang terbiasa begadang cenderung mengalami kemungkinan depresi lebih besar daripada orang yang mempunyai kualitas tidur yang cukup.

Semakin sering orang tersebut mengalami insomnia maka semakin tinggi juga tingkat depresi orang tersebut.

5. Lemah Imunitas

Begadang yang dilakukan secara terus-menerus bisa melemahkan imunitas tubuh seseorang sehingga tubuh akan rentan terserang penyakit dan infeksi.

Maka dari itu, diperlukan kualitas tidur yang baik.

Saat tertidur, tubuh yang sedang beristirahat akan memproduksi jumlah sitokin.

Sitokin sendiri merupakan salah satu protein yang mempunyai peranan penting dalam sistem kekebalan tubuh.

Normalnya, sitokin mampu membantu sistem imun untuk berkoordinasi dengan baik melawan virus atau bakteri.

6. Menimbulkan Penyakit Serius

Efek begadang saat ini tidak merasakannya, tetapi 10 tahun atau 20 tahun mendatang pasti terasa dampaknya.

Penyakit-penyakit ini tidak menunjukkan gejala di awal tetapi dapat mengakibatkan kematian.

Tetapi, penyakit-penyakit ini biasa dikategorikan sebagai silent killer.

Dikutip daily pioneer, silent killer adalah pembunuh diam-diam terkait dengan penyakit lainnya seperti jantung, ginjal kronis, stroke, tekanan darah tinggi, dan peningkatan detak jantung.

Tips untuk Mengurangi Dampak Buruk Begadang:

1. Konsumsi Cemilan yang Berprotein Tinggi

Ilustrasi buah alpukat.
Ilustrasi buah alpukat. (bbcgoodfood.com)

Sebaiknya memilih cemilan yang sehat dapat memberikan tenaga ekstra tanpa perlu khawatir obesitas.

Cemilan sehat dapat jumpai seperti yogurt plain, buah-buahan seperti apel, alpukat, dan jenis buah lainnya.

2. Menggunakan Lampu yang Terang

Saat malam tubuh ini memproduksi hormon melatonin dengan bantuan cahaya gelap.

Agar tubuh tetap terjaga, pastikan tempat kerja akan digunakan lampu yang terang.

Cahaya yang dipantulkan dari lampu dapat memanipulasi sistem tubuh dan membuatnya berpikir bahwa belum saatnya untuk tidur sekarang.

Jadi, sinar terang dari lampu yang dapat mengatur ulang jam internal tubuh serta memberitahu saat sedang merasa kelelahan atau terjaga.

3. Menabung Jam Tidur Sebelum Memulai Begadang

Sebelum memulai begadang bisa tentukan hari apa yang tepat untuk memulai begadang.

Persiapkan diri dengan mencicil jam tidur sebanyak waktu yang akan terpakai untuk begadang nanti.

Langkah ini sangat membantu tubuh untuk menyesuaikan sistemnya dalam menemani waktu ini terjaga.

Selain itu, memanfaatkan waktu luang saat siang hari sebanyak 20-25 menit, bisa pergunakan waktu tersebut untuk tidur siang.

Jadi saat bangun, tahap awal siklus tidur yang membuat tubuh merasa lebih segar untuk menyambut waktu begadang.

4. Gerakkan Tubuh Sesekali Saat Begadang

Saat di tengah-tengah waktu begadang, cobalah untuk beristirahat sejenak.

Lalu, mari lakukan olahraga ringan seperti sit up atau push up sekitar 10-15 menit sekali atau setiap 45 menit sekali.

Peregangan badan seperti ini bermanfaat untuk membantu tubuh ini membawa oksigen ke dalam otak, pembuluh darah, dan otot.

Kemudian, tubuh juga memberi sinyal kepada otak untuk mengingatkan supaya tubuh tetap tidak mengantuk dan fokus.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved