Ramai Dikunjungi Wisatawan, Warga Lokal Dirikan Warung di Bukit Melase

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Robbyan Abel Ramdhon

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT - Menikmati sunset sudah menjadi kegiatan rutin masyarakat Lombok yang tinggal di pesisir.

Namun kegiatan itu akan kurang lengkap rasanya tanpa ditemani kudapan atau minuman seperti kopi.

Melihat peluang dari sana, Han, pria asal Batu Layar, mendirikan warung kopi di sepetak tanah 2 are miliknya di Bukit Melase.

Ia mengaku mendirikan warung tanpa nama itu pada awal tahun 2022 setelah melihat banyaknya pengunjung yang datang ke kawasan tersebut.

Baca juga: Dinas Pariwisata Lombok Tengah Dorong Kembali Kembangkan Wisata Pantai Cendol Bendungan Batujai

"Pas tahun baru buka, sejak itu sudah mulai ramai sampai sekarang," ungkapnya.

Untuk harga kudapan dan minuman yang dijualnya, Han mematok harga relatif terjangkau.

Hal ini dilakukan Han sebagai upaya menyesuaikan harga pasar dan alternatif menu dari restoran-restoran yang ada di sekitar kawasan pantai.

"Minuman lima ribuan rupiah, jajan dan snack seribuan, kalau makan paling sepuluh ribu," katanya.

Baca juga: Mengenal Kuliner di Kawasan Wisata Suranadi Lombok Barat, Berikut Nama dan Harganya

Di bukit Melase, banyak masyarakat menikmati sunset dengan pemandangan lanskap perbukitan dan pantai berlatar Gunung Agung Bali.

Selain pemandangan yang memanjakan mata, pengunjung juga bisa duduk di fasilitas penunjang milik warga.

Mulai dari warung kopi, kursi kayu tepi bukit, hingga sepetak lapangan hijau.

Untuk sampai ke bukit Melase, pengunjung hanya perlu menempuh waktu sekitar 20 menit dari arah Kota Mataram menuju Senggigi.

Sebelum Kantor Camat Batu Layar, belok kanan ke arah utara sejauh 1 kilometer. Setelah itu pengunjung akan tiba di dataran tinggi Melase dengan pemandangan bebukitan dan pantai.

Radit warga asal Mataram, mengatakan, bukit Melase adalah alternatif wisata dataran tinggi yang terdekat selain bukit Merese di Lombok Tengah.