Berita Lombok Timur
Perempuan Gerakkan UMKM di Lombok Timur, Buka Usaha Olahan Nira hingga Budidaya Jamur Tiram
Meski sebelumnya sudah berhasil dengan olahan Nira, Diana tidak cepat puas sehingga memutuskan menggeluti budidaya jamur tiram
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Lombok Timur tampak dari Dianawati (23).
Wanita asal Desa Pringga Jurang Utara, Kecamatan Montong Gading, Lombok Timur ini bahu-membahu mengembangkan berbagai produk UMKM.
Produknya yang sudah berjalan selama 2 tahun ini diantaranya adalah olahan berbahan dasar air Nira, seperti gula semut, gula nira cair, kopi nira, hingga tuak instan.
Baca juga: Pria di Dompu Rudapaksa Remaja 14 Tahun, Baru Kenalan saat Pasar Malam
Perempuan muda yang akrab disapa Diana ini mulai merambah produksi jamur tiram.
Dia mengaku karakteristik tempat tinggalnya sangat cocok untuk budidaya jamur tiram ini.
"Melihat desa saya yang berada di daerah Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) ini, saya mengira produksi jamur akan sangat pas dilakukan di tempat ini," ujar gadis lulusan Universitas Mataram itu.
Awalnya dia harus memberanikan diri mengajak warga lainnya untuk ikut membudidayakan jamur tiram, terutama para pemudi dan ibu-ibu.
Yakni mengembangkan potensi produk yang memiliki kandungan gizi seperti kalori, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, zatbesi, vitamin A dan vitamin B1 ini.
Diana mulai membudidayakan jamur tiram dengan memanfaatkan lahan yang ada di sekitar rumahnya.
Hingga kini ada ribuan baglog jamur tiram.
"Setidaknya sekarang sudah ada 1 ribu baglog, bulan depan kami usahakan bisa 10 ribu baglog, doakan," katanya.
Meski sebelumnya sudah berhasil dengan olahan Nira, Diana tidak cepat puas sehingga memutuskan menggeluti budidaya jamur tiram.
Dia menyebut kunci suksesnya pada inovasi.
"Yang penting mencoba dulu Mas, kesampingkan gagalnya, karena kalau gagal kita bisa mengulang dan ambil pelajaran dari itu tapi kalau tak mau mencoba apa yang mau kita koreksi," ucapnya.
Menurut Diana, jamur tiram sangat baik untuk dikonsumsi manusia.
Selain karena memiliki citarasa yang khas jamur tiram juga memiliki nilai gizi yang tinggi.
Jamur tiram dapat dijadikan sebagai salah satu bahan makanan alternatif yang dapat menyuplai kebutuhan protein karena mengandung 10,5-30,4 persen protein.
Baca juga: Diburu Polda Lampung, 2 Sindikat Narkoba Antar Provinsi Terciduk di Lombok Barat
Diana menyebut budidaya jamur tiram adalah salah satu produk komersial dan dapat di kembangkan dengan teknik yang sederhana dengan meningkatkan nilai tambah produk pertanian.
Diana berharap produksi jamur tiram ini bisa menciptakan berbagai produk unggulan.
"Ke depannya mudah-mudahan semua ini berjalan lancar dan harapannya juga dari jamur ini kita olah lagi nanti menjadi produk produk berkualitas yang bisa bersaing di pasar modern," tutupnya.
(*)