Berita Lombok Timur

Kasus PMK di Lombok Timur Tembus Angka 3.883 Ekor, Kecamatan Pringgabaya Jadi yang Terbanyak

Sebanyak 3.833 hewan ternak sapi di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).

Editor: Lalu Helmi
TRIBUNLOMBOK.COM/LALU GITAN
Seekor sapi milik para pedagang di pasar hewan Desa Batunyala, Praya Tengah, Lombok Tengah. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Kasus Penyakit Mulut dan Kukuk (PMK) pada hewan ternak sapi makin mengkhawatirkan. 

Sebanyak 3.833 hewan ternak sapi di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).

Angka tersebut tercatat sejak  April 2022 hingga Kamis (26/5/2022).

Baca juga: Kasus PMK di Lombok Tengah Kian Mengkhawatirkan, Ternak Terjakngkit Naik 2 Kali Lipat Dalam Sepekan

Baca juga: Kasus PMK Makin Mengkhawatirkan, Disnakeswan Gelar Rakor dengan Seluruh Dokter Hewan se-Lombok Timur

Adapun ribuan kasus PMK tersebut tersebar di 19 kecamatan dari 21 kecamatan yang berada di Lombok Timur.

Empat kasus terbanyak di Kabupaten Lombok Timur yakni di Kecamatan Pringgabaya 647 kasus, Kecamatan Aikmel 470 kasus Wanasaba 425 kasus, dan Lenek 408 kasus.

Kadis Pertanian dan Peternakan Lombok Timur Masyhur mengungkapkan, pihaknya terus gencar melakukan sosialisasi pada masyarakat agar mengisolasi sapi yang sakit.

"Antisipasi sudah semua kita laksanakan,  menutup pasar hewan, menyemprot disinfektan di kandang, memberikan obat dan segala macamnya, kita hanya menunggu tren penurunannya," kata Masyhur, Kamis (26/5/2022)

Masyhur menyampaikan bahwa tren penurunan kasus PMK di Lombok Timur sangat signifikan terlihat dari angka kesembuhan.

"Angka kesembuhan ternak kita di Lombok Timur tinggi, dari 3835 kasus total hingga kini 1.625 sudah sembuh dari PMK," papar Masyhur.

Kendati demikian, diakuinya bahwa masih ada masyarakat peternak yang kurang sadar terhadap PMK dan masih belum mengisolasi ternaknya yang sakit.

"Kami terus turun ke lapangan untuk mensosialisasikan aturan ke masyarakat, namun masih saja ada warga yang tidak memisahkan kandang sapi yang sakit, dan sapi sehat," kata Masyhur.

Adapun dari angka 3.835 tesebut terdapat 49 hewan ternak dipotong paksa.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved