27 Pekerja Migran NTB Lulus Seleksi Program G to G Korea Selatan
Pemberangkatan 27 orang CPMI asal NTB ke Korea Selatan tersebut nantinya akan dilakukan secara bertahap
Penulis: Patayatul Wahidah | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Patayatul Wahidah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - 27 Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) asal NTB lolos seleksi kerja program Government to Government (G to G).
Dari 27 orang tersebut yang telah mengikuti preliminary 14 orang dari Bima dan 13 orang lagi berasal dari Pulau Lombok.
Pemberangkatan dari 27 orang tersebut nantinya akan dilakukan secara bertahap.
Baca juga: Sosialisasi Peluang Kerja Luar Negeri di Bima, BP2MI RI Ungkap Temuan Banyak Mafia PMI di Desa-Desa
Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) sendiri per Selasa (24/5/2022) telah memberangkatkan sebanyak 2.247 PMI dari berbagai daerah di Indonesia dan 10 diantaranya berasal dari Provinsi NTB.
Kepala UPT BP2MI Provinsi NTB Abri Danar Prabawa mangatakan, peluang kerja ke Korea Selatan banyak terbuka untuk lulusan jenjang SMA/SMK dengan bidang kerja dari sektor pabrik dan perikanan.
“Beberapa keuntungan kerja di Korea antara lain gaji yang diterima sama antara pekerja asli Korea. Pekerja asal Indonesia juga disukai di sana dan Korea diprediksi jadi pusat perekonomian terkuat di Asia,” kata Abri.
Gaji yang ditawarkan dalam sektor pabrik dan perikanan berkisar 1.882.480 won atau setara dengan Rp 22 juta.
“Dua tahun terakhir sejak pandemi Covid-19 banyak yang telah mendaftar dan dinyatakan lulus ujian EPS-TOPIK terpaksa harus ditunda keberangkatannya,” jelasnya.
Dengan melandainya kasus Covid-19, tahun ini 65 negara telah beradaptasi dengan kebiasaan baru.
Sehingga berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Nomor 3/111/PK.02.01/IV/2022 memutuskan tahun 2022 adalah tahun penempatan.
CPMI Korea Selatan yang sempat tertunda berangkat mulai dilakukan pendataan BP2MI.
Program penempatan melalui skema G to G ini, kata Abri, bekerja sama dengan tiga negara yakni Jepang dan Jerman dalam sektor kesehatan.
Sedangkan, Korea Selatan untuk sektor manufaktur.
“Minat masyarakat untuk mengikuti program Goverment to Goverment khususnya di Korea Selatan juga sangat tinggi,” tambahnya.
Persyaratan yang dibutuhkan dinilai cukup mudah yakni minimal lulusan jenjang SMA/SMK dengan usia minimal 18 tahun dan maksimal 39 tahun.
Baca juga: Yayasan Peduli PMI Hadir di Lombok Timur, Tekad Cegah Kasus Nonprosedural hingga Bangun Koperasi
“Kerja ke luar negeri itu jangan nanggung hanya Malaysia, Kore Selatan bisa jadi tujuan utama. Persyaratannya mudah dan gaji yang ditawarkan juga menggiurkan,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan untuk tidak tergoda dengan calo atau mafia PMI.
Jika tertarik dengan program ini, ABRI menyarankan untuk langsung menghubungi BP2MI.
(*)