Aliansi Mahasiswa dan Rakyat NTB Melawan Gelar Aksi di Mataram, Ini 22 Tuntunnya
“Untuk itu dalam menyikapi agenda-agenda momentum Mei Berlawan di tahun 2022 kami menyatakan sikap,” tambahnya.
Penulis: Patayatul Wahidah | Editor: Lalu Helmi
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Patayatul Wahidah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Rakyat NTB Melawan (AMR-NTB) menggelar aksi unjuk rasa di simpang empat Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Senin (23/5/2022).
Dalam orasinya, (AMR-NTB) menyampaikan sejumlah tuntutan kepada Pemerintah Provinsi NTB secara garis besar mereka menyinggung terkait kegagalan pemerintah dalam pengendalian harga bahan pokok, kegagalan pemerintah dalam sektor ketenagakerjaan, gerakan rakyat dan wacana pemilu 2024.
“Sejumlah kebijakan yang anti rakyat termanifestasi dalam penghapusan subsidi migas, privatisasi sektor publik, deregulasi dan peningkatan devisa melalui perdagangan pajak dan eksploitasi buruh migran,” kata Ello Jason Statham, ketua BPD Kesatuan Perjuangan Rakyat (KPR) NTB.
Mereka menambahkan jika kerjasama internasional seperti Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) hingga Konferensi Tingkat Tinggi G20 merupakan bentuk malapetaka bagi rakyat Indonesia.
Sebab, dinilai rakyat Indonesia akan menanggung hutang luar negeri serta merasakan dampak inflasi dari kenaikan harga secara internasional.
Selain itu, pemerintah yang terus membuka pintu investasi dengan target Rp 900 triliun pada tahun 2021 semakin memperjelas kepentingan pasar bebas.
“Untuk itu dalam menyikapi agenda-agenda momentum Mei Berlawan di tahun 2022 kami menyatakan sikap,” tambahnya.
Secara terperinci tuntutan yang disampaikan (AMR-NTB) sebanyak 22 tuntutan yakni, stop pembungkaman terhadap gerakan rakyat.
Sita aset dan harta koruptor.
Hapus utang luar negeri.
Halus MoU Polda NTB dengan seluruh kampus di NTB
Tarik program Komcad TNI.
Tarik militer yang menopang food ested di tanah Papua.
Lawan sexisme dan aktivis cabul.