Unggah Video Khutbah Etika Bertetangga Berbangsa, UAS: Tak Pernah Paksa Orang Lain Masuk Agama Kita

Setelah dilarang masuk ke negara Singapura, UAS unggah khutbah etika bertetangga bernegara. Singgung Mesir yang bolehkan warga non-muslim tinggal.

Penulis: Irsan Yamananda | Editor: Irsan Yamananda
YouTube/ Hai Guys Official
Ustaz Abdul Somad 

TRIBUNLOMBOK.COM - Unggahan video Ustaz Abdul Somad di akun Instagram miliknya menjadi sorotan.

Dalam unggahan tersebut, ia hanya menuliskan kata 'etika'.

Sebelumnya, ia sempat dilarang masuk ke negara Singapura.

Pria yang akrab disapa UAS itu mengaku dideportasi oleh pemerintah Kota Singa tersebut.

Namun, hal itu dibantah oleh pihak Singapura.

UAS bersama 6 orang temannya bukan dideportasi, melainkan dikenakan "not to land notice".

Baca juga: Buntut Penolakan UAS, PA 212 Ancam Geruduk Kedubes Singapura: Sangat Terbuka Lebar Kemungkinan Demo

Baca juga: Samakan Kasus UAS dengan Habib Rizieq, PA 212: Tak Mungkin Singapura Mendeportasi Tanpa Info dari RI

Ia dianggap menyebarkan ajaran ekstremis yang tidak cocok dengan warga Singapura.

Melalui laman resmi Kemendagri Singapura, UAS disebut pernah menyatakan bahwa salib agama nasrani sebagai jin kafir.

Ia juga disebut membenarkan bom bunuh diri berkaitan dengan konflik Palestina-Israel.

Tak lama berselang, UAS mengupload video khutbah yang dimaksud.

Baca juga: Heboh Ustaz Abdul Somad Ngaku Dideportasi, Singapura Angkat Bicara, Singgung Pernyataan Jin Kafir

Di awal video, ia mengatakan bahwa pihaknya tak pernah memaksa orang lain untuk masuk ke agamanya.

"Bagaimana etika bertetangga berbangsa?" ujarnya.

Menurutnya, umat muslim boleh berbuat baik kepada orang dengan agama atau kepercayaan lain, selama orang tersebut tidak memerangi atau mengusir umat muslim dari kampung halamannya.

Ia turut menyinggung agama Mesir yang memperbolehkan orang non-muslim tinggal di sana.

PA 212 Ancam Geruduk Kedubes Singapura

Sontak, aksi tersebut mendapatkan kecaman dari beberapa pihak.

Termasuk dari Persaudaraan Alumni (PA) 212.

Bahkan, mereka mengancam akan menggeruduk Gedung Kedutaan Besar Singapura yang ada di Jakarta.

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Dewan Syuro PA 212 Slamet Maarif.

Slamet mengancam PA 212 bakal melakukan aksi di Gedung Kedubes Singapura, Setiabudi, Jakarta Selatan terkait kasus penolakan Ustaz Abdul Somad alias UAS saat ke Singapura.

"Sangat terbuka lebar kemungkinan itu (aksi demonstrasi di Gedung Kedubes Singapura)," kata Sekretaris Dewan Syuro PA 212 Slamet Maarif kepada Tribunnews.com, Rabu (18/5/2022).

Singapura menjadi trending topik di Twitter diduga berkaitan dengan unggahan Ustaz Abdul Somad (UAS).

UAS diduga ditahan di tahanan imigrasi dan kabarnya akan dilakukan deportasi dari Kota Singa tersebut.

Baca juga: Penjelasan Polri Terkait Insiden Ustaz Abdul Somad Dideportasi dari Singapura

UAS menyampaikan kabar itu di feed akun Instagram resminya @ustadzabdulsomad_official.

Pada feed Instagram itu, Ustaz Abdul Somad atau UAS mengunggah sebuah fotonya memakai masker dan memakai baju koko warna abu-abu dan topi.

Juga ada sebuah video yang menunjukkan Ustaz Abdul Somad atau UAS sedang berada dalam sebuah ruangan yang berdinding kawat.

Pada caption foto dan video itu, Ustaz Abdul Somad atau UAS menulis "UAS di ruangan 1x2 meter seperti penjara di imigrasi, sebelum dideportasi dari Singapura. Berita lengkapnya saksikan esok wawancara UAS , Selasa 17 Mei 2022 hanya di channel: hai guys official."

Foto dan video yang diunggah Ustaz Abdul Somad atau UAS sekitar pukul 22.00 WIB pada Senin (16/5/2022) itu langsung mendapat tanggapan dari netizen.

Baca juga: Kapan Batas Waktu Bayar Utang Puasa Tahun Lalu? Ustaz Abdul Somad Jelaskan Tata Cara Qadha Puasa

Terkait itu, Duta Besar Indonesia (Dubes RI) untuk Singapura, Suryopratomo angkat suara perihal kabar tersebut saat dikonfirmasi, Selasa (17/5/2022).

Ia mengatakan UAS tidak dideportasi, namun ada izin yang belum dipenuhi UAS untuk berkunjung ke negara tersebut.

“Informasi yang saya dapatkan dari ICA, UAS tidak diizinkan untuk masuk Singapura karena tidak memenuhi kriteria warga asing berkunjung ke Singapura. Jadi tidak dideportasi karena beliau belum masuk Singapura,” kata Dubes Suryopratomo.

PA 212: Mirip Kasus Habib Rizieq

PA 212 juga menduga adanya informasi negatif dari Pemerintah Indonesia kepada Singapura soal kasus penolakan Ustaz Abdul Somad (UAS).

Baca juga: Heboh Ustaz Abdul Somad Ngaku Dideportasi, Singapura Angkat Bicara, Singgung Pernyataan Jin Kafir

"Sangat diduga kuat ada informasi yang salah dan negatif tentang UAS oleh intelijen hitam dari Indonesia ke Pemerintah Singapura," kata Sekretaris Dewan Syuro PA 212 Slamet Maarif kepada Tribunnews.com, Kamis (19/5/2022).

Dia menyebut kasus yang menimpa UAS itu persis apa yang dialami eks Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab.

"Ini mirip-mirip lah sama kasus HRS (Habib Rizieq Shihab) di berbagai negara," jelasnya.

Eks Ketua Umum (Ketum) PA 212 ini sangat menyayangkan pemerintahan Indonesia yang tidak terlihat melindungi dan memberikan informasi positif soal ulama.

"Tidak mungkinkan Pemerintah Singapura mendeportasi tanpa informasi dari pemerintah RI. Rasanya perlu Singapura diberi pelajaran manis tentang ini," ungkapnya seperti dikutip dari Tribunnews.com dengan judul Respons PA 212 Sikapi Ditolaknya Ustaz Abdul Somad Masuk Singapura: Mirip-mirip Kasus Habib Rizieq.

(Tribunnews) (TribunLombok)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved