Buntut Penolakan UAS, PA 212 Ancam Geruduk Kedubes Singapura: Sangat Terbuka Lebar Kemungkinan Demo
Slamet mengancam PA 212 bakal melakukan aksi di Gedung Kedubes Singapura, Setiabudi, Jakarta Selatan terkait kasus penolakan Ustaz Abdul Somad.
TRIBUNLOMBOK.COM - Aksi penolakan Ustaz Abdul Somad (UAS) berbuntut panjang.
Seperti diketahui, sang pendakwah terkenal itu dilarang mendarat atau terkena kebijakan "not to land" dari Singapura.
Kala itu, ia tengah pergi ke Kota Singa tersebut bersama enam orang lainnya.
Mengutip dari laman resmi Kemendagri Singapura, UAS beserta rombongan datang menggunakan kapal feri dari Batam.
Mereka kemudian diwawancara dan disuruh kembali ke Batam hari itu juga.
Singapura beralasan, UAS dan rombongan termasuk dalam kelompok ekstremis yang bisa mengganggu ketertiban masyarakat di sana.
Baca juga: Samakan Kasus UAS dengan Habib Rizieq, PA 212: Tak Mungkin Singapura Mendeportasi Tanpa Info dari RI
Baca juga: Bukan Deportasi, Ustaz Abdul Somad Disebut Dikenakan Not To Land oleh Singapura, Ini Perbedaannya
Sontak, aksi tersebut mendapatkan kecaman dari beberapa pihak.
Termasuk dari Persaudaraan Alumni (PA) 212.
Bahkan, mereka mengancam akan menggeruduk Gedung Kedutaan Besar Singapura yang ada di Jakarta.
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Dewan Syuro PA 212 Slamet Maarif.
Slamet mengancam PA 212 bakal melakukan aksi di Gedung Kedubes Singapura, Setiabudi, Jakarta Selatan terkait kasus penolakan Ustaz Abdul Somad alias UAS saat ke Singapura.
"Sangat terbuka lebar kemungkinan itu (aksi demonstrasi di Gedung Kedubes Singapura)," kata Sekretaris Dewan Syuro PA 212 Slamet Maarif kepada Tribunnews.com, Rabu (18/5/2022).
Singapura menjadi trending topik di Twitter diduga berkaitan dengan unggahan Ustaz Abdul Somad (UAS).
UAS diduga ditahan di tahanan imigrasi dan kabarnya akan dilakukan deportasi dari Kota Singa tersebut.
Baca juga: Penjelasan Polri Terkait Insiden Ustaz Abdul Somad Dideportasi dari Singapura
UAS menyampaikan kabar itu di feed akun Instagram resminya @ustadzabdulsomad_official.