Rumah Tempat Syuting Film KKN di Desa Penari Tak Terawat, Banyak Genteng Melorot & Kayu Berlubang
Setelah rumahnya dijadikan lokasi pengambila gambar film KKN di Desa Penari, Ngadiyo dan istri sempat pulang. Namun mereka pindah karena takut.
TRIBUNLOMBOK.COM - Siapa yang tak kenal dengan film KKN di Desa Penari?
Yap, judul tersebut menjadi film horor Indonesia terlaris saat ini.
Seperti diketahui, film tersebut diambil dari sebuah utas yang sempat viral di media sosial Twitter beberapa waktu yang lalu.
Ada rumor yang menyebut jika ceritanya diambil dari kisah nyata.
Namun, tak sedikit juga yang meragukan hal itu.
Nah, rupanya bukan hanya filmnya saja yang membuat bulu kuduk berdiri.
Baca juga: Tanggapan Nessie Judge soal Viralnya Film KKN di Desa Penari: Cuma Terinspirasi, Bukan Kisah Asli
Baca juga: Wagub NTB: Mahasiswa KKN Jangan Hanya Buat Tugu, tapi Harus Mampu Jawab Persoalan Krusial Masyarakat
Rumah tempat pengambilan gambar film tersebut kondisinya juga tak kalah menyeramkan.
Rumah yang dimaksud berlokasi di Padukuhan Ngluweng, Kalurahan Ngleri, Gunungkidul, DI Yogyakarta.
Sang pemilik rumah diketahi bernama Ngadiyo.
Saking menyeramkannya, Ngadiyo dan keluarganya sampai memutuskan untuk tidak tinggal di rumah itu lagi setelah digunakan sebagai lokasi syuting.
Baca juga: KKN di Desa Penari Tembus 5 Juta Penonton, Begini Tanggapan Penonton di Bioskop Lombok
nformasi dari warga sekitar, pengambilan gambar dilakukan pada bulan November 2019 lalu.
"Sekitar 2 tahun lalu rumah milik Pak Ngadiyo itu yang menjadi lokasi syuting (pengambilan gambar), detailnya saya tidak tahu," kata salah seorang Pedukuhan Ngluweng, Danuri, saat ditemui di Gunungkidul, pada Rabu (18/5/2022).
Danuri yang rumahnya hanya beberapa meter dari lokasi pengambilan gambar ini mengungkapkan lamanya pembuatan film di rumah itu.
"Kalau ini rumah Pak Ngadiyo, yang bersangkutan sekarang tinggal bersama anaknya sekitar 1 tahun setengah lalu.
Sekitar 2 tahun lalu syutingnya, sebelum Covid-19 itu bulan November 2019.