Berita Bima

Pegiat Lingkungan Desak Pemulihan Perairan Teluk Bima yang Terdampak Pencemaran Jelly Foam

Sejauh ini, pencemaran tersebut masih terjadi meski tidak dahsyat seperti yang terlihat tiga pekan lalu

Penulis: Atina | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/ATINA
Jaringan Solidaritas Peduli Teluk Bima menggelar aksi membentangkan spanduk di perairan Teluk Bima. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Jaringan Solidaritas Peduli Teluk Bima mendesak pemerintah dan otoritas terkait segera melakukan upaya-upaya pemulihan kondisi perairan Teluk Bima.

Desakan ini disampaikan pada Kamis (12/5/2022) dengan aksi membentangkan spanduk dan menyusuri Teluk Bima sekira pukul 17.00 WITA.

Sepanjang perjalanan, pegiat lingkungan ini menyerukan yel-yel 'Selamatkan Indonesia, Pulihkan Teluk Bima'.

Baca juga: Jelly Foam Muncul Lagi di Teluk Bima, Tempat Wisata Pantai Dibersihkan Manual

Manajer Program Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Harry Sandi Ame saat menemui wartawan di Pantai Lawata mengatakan, pencemaran perairan Teluk Bima mulai dilupakan.

"Kami mengingatkan pencemaran Teluk Bima ini. Apa langkah pemulihan yang harus dilakukan? Jangan sampai hanya menunggu hasil laboratorium," ujarnya, selaku koordinator aksi.

Sejauh ini, pencemaran tersebut masih terjadi meski tidak dahsyat seperti yang terlihat tiga pekan lalu.

Dampaknya pun, sebut Harry, masih jelas terlihat.

Mulai dari psikologi warga yang resah berkepanjangan menanti kepastian penyebab pencemaran.

Belum lagi dampak ekonomi, kata Harry, yang ternyata nelayan takut melaut dan menangkap ikan karena pencemaran yang terjadi.

"Itu fakta yang kami temukan pada nelayan di Soromandi," bebernya.

Harry menyebutkan, ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk pemulihan perairan Teluk Bima dari pencemaran lingkungan.

Seperti pembersihan sampah dan penanaman mangrove sebagai langkah konkret untuk memulihkan kondisi Teluk Bima.

Itu sudah dilakukan Walhi NTB, YBI-Bima, Benteng Asakota, Lentera Donggo, Lahila Institute, Mapala Pariwisata dan Vocasi Unram PDB Bima dan pegiat lain.

"Lalu pemerintah kapan?", sentilnya.

Baca juga: Konsumsi Ikan yang Mati Akibat Limbah, Belasan Warga Bima Keracunan

Harry merasa yakin, dengan sumber daya yang dimiliki pemerintah maka upaya pemulihan Teluk Bima bisa segera dilakukan dengan cara-cara yang tepat.

"Pemulihan itu tidak hanya dilakukan pada bagian atas air laut, tapi juga di dasar air laut. Sehingga, pemulihan ini benar-benar bisa berdampak baik," pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved