Berita Bima

Jelly Foam Muncul Lagi di Teluk Bima, Tempat Wisata Pantai Dibersihkan Manual

Khusus di pantai Lawata, Dinas Pertanian bersama TNI dn Polri terlihat membersihkan jelly yang sudah membuat laut Teluk Bima tersebut tercemar

Penulis: Atina | Editor: Wahyu Widiyantoro
ISTIMEWA/Pace Bambang
Dinas Pariwisata Kota Bima, bersama TNI dan Polri membersihkan Jelly Foam di Pantai Lawata Kota Bima, Minggu (1/5/2022). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Jelang H-1 Idul Fitri 1443 H, perairan Teluk Bima kembali terlihat tercemar jelly foam, Minggu (1/5/2022).

Meski tidak sebanyak beberapa hari lalu namun sebarannya masih luas.

Mulai dari perairan batas kota hingga di kawasan Amahami.

Baca juga: Nestapa Petani Korban Kebakaran di Bima: Padi Hasil Panen Jadi Abu, Bibit Bawang Jadi Arang

Juga terlihat di kawasan Pantai Lawata dan Pelabuhan Bima.

Jelly Foam yang belum diketahui kandungan dan sumbernya ini, sempat menghilang selama dua hari terakhir.

Akan tetapi kembali terlihat, yang menumpuk pada bagian pinggir laut.

Ikan-ikan juga masih terlihat mati, yang diduga kehabisan oksigen akibat adanya limbah misterius berbentuk Jelly Foam.

Sementara itu, khusus di pantai Lawata, Dinas Pertanian bersama TNI dn Polri terlihat membersihkan jelly yang sudah membuat laut Teluk Bima tersebut tercemar.

Kadis Pariwisata Kota Bima M Nasir kepada wartawan menyampaikan pembersihan pesisir pantai di Lawata untuk mengantisipasi kunjungan warga pada masa libur lebaran.

"Kami bersihkan sampah, juga jelly yang kembali muncul ini," ungkapnya.

Petugas membuat lubang berbentuk parit dengan kedalaman 500 meter untuk menampung jelly foam yang dikumpulkan dari laut.

Beberapa orang terlihat langsung masuk ke air laut dan menjaring jelly foam sebanyak mungkin.

Bahkan petugas sempat terlihat menggunakan mesin air untuk memompa keluar jelly tersebut tapi tidak berhasil karena terlalu kental.

Baca juga: Praduga Awal Gumpalan Mirip Jelly yang Bikin Ikan Mati di Bima Dipengaruhi Aktivitas Antropogenik

Sehingga akhirnya menggunakan cara manual dengan keranjang lalu mengangkutnya keluar dan dibuang ke dalam parit yang telah digali.

Aktivitas pembersihan ini berlangsung sejak pagi, hingga sore hari sekira pukul 15.00 WITA. (*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved