Pilpres 2024
Pengamat Nilai Duet Airlangga - AHY Bisa Redam Polarisasi di Pilpres 2024 Mendatang
Airlangga membuka pertemuan bersama AHY dengan saling bermaafan dan menyampaikan selamat Idul Fitri 1443H.
TRIBUNLOMBOK.COM - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyambangi Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di rumah dinasnya di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (7/5/2022).
Airlangga membuka pertemuan bersama AHY dengan saling bermaafan dan menyampaikan selamat Idul Fitri 1443H.
Menko Perekonomian ini menyampaikan bahwa dalam pertemuan dengan AHY lebih membahas yang sifatnya kekeluargaan.
Baca juga: PKB Ingin Duetkan Cak Imin dengan Prabowo di Pilpres 2024
Baca juga: Golkar Buka-Bukaan Soal Kans Koalisi dengan Demokrat di Pilpres 2024, Ingat Momen Dukung SBY
Terkait pertemuan itu, Pengamat Politik Adi Prayitno menilai kedua nama tersebut bisa menjadi pilihan untuk mengurangi polarasasi 'cebong' dan 'kadrun' yang selama ini menghiasi wajah politik nasional Indonesia.
"Bisa saja Airlangga dan AHY itu mengurangi polarisasi. Keduanya tidak masuk dalam lingkungan itu," kata Adi saat dihubungi, Sabtu (7/5/2022).
Adi menilai Pilpres 2024 mendatang perlu ada sosok-sosok yang bisa maju sebagai calon alternatif, sebab polarisasi politik masih terasa hingga saat ini.
Apalagi, polarisasi 'cebong' dan 'kadrun' itu berada dalam tiga nama yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
"Muncul nama-nama lain seperti Airlangga dan AHY ini bisa menjadi daya tawar atau obat tawar," ucap Adi.
Meski demikian nama nama alternatif itu masih bisa berubah.
Adi menilai silahturami AH dan AHY tidak lepas hasil lembaga survei terkait elektabilitas calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
"Tapi sejauh ini kan belum ada kejelasan apakah Airlangga Hartarto atau AHY akan berkoalisi dengan siapa," ungkapnya.
Menurut Adi, silaturahmi politik antarkedua pimpinan partai politik itu hal yang wajar.
Apalagi menjelang Pemilu 2024 yang tinggal tersisa 2 tahun lagi.
"Mungkin kegiatan-kegiatan seperti ini (silaturahmi politik) akan terus dilakukan," jelas Adi.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com