Fahri Hamzah

Surat Terbuka Fahri Hamzah untuk Presiden Joko Widodo dan Pimpinan Lembaga Tinggi Negara

Surat terbuka tersebut merupakan perwujudan dari kegelisahan mantan Wakil Ketua DPR RI tersebut terhadap kondisi kebangsaan hari ini.

Editor: Lalu Helmi
Istimewa
Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah berpose setelah wawancara khusus dengan Tribun Network di Jakarta. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi

TRIBUNLOMBOK.COM - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah menyampaikan surat terbuka. 

Surat terbuka itu dialamatkan Fahri Hamzah kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pimpinan lembaga tinggi negara.

Surat terbuka tersebut merupakan perwujudan dari kegelisahan mantan Wakil Ketua DPR RI tersebut terhadap kondisi kebangsaan hari ini.

Baca juga: Fahri Hamzah Sentil Kunjungan Lebaran Prabowo ke Jokowi dan Megawati, Ini Isi Cuitannya

Baca juga: Tegas, Ini Kata Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah Soal Wacana Penundaan Pemilu 2024

Berikut isi surat terbuka yang ditulis Fahri Hamzah melalui akun twitter pribadinya @fahrihamzah denga tagar #Selamatkan2024  

***

Sebenarnya saya ingin menulis surat terbuka kepada para pemimpin negeri ini khususnya kepada para pemimpin lembaga-lembaga tinggi negara; Presiden Joko Widodo (Jokowi) @jokowi dan jajaran eksekutif, ketua @DPR_RI dan jajaran legislatif serta ketua MK @officialMKRI jajaran yudikatif.

Sebuah pesan penting harus kita sampaikan kepada elit kita sekarang juga sebelum terlambat. Saya bingung karena terlalu banyak judul yg ingin saya tuliskan, Karena terlalu banyak yang ingin saya katakan, menjadi terlalu banyak hestek yang ingin saya tuliskan: #Selamatkan2024.

Saya tulis #Selamatkan2024 sebagai titik tolak, Karena banyak hal yg harus kita jernihkan dari begitu banyak hal prinsipil dlm sistem politik dan ketatanegaraan kita, yg kekeliruan dan kesalahan di dalamnya telah melahirkan efek buruk berantai dlm penyelenggaraan pemerintahan.

Kesalahan dan kekeliruan tersebut tampak dilakukan pembiaran tanpa ada upaya memikirkan ulang secara filosofis dan mendalam untuk dijernihkan. Atau jika itu bukan merupakan pembenaran, maka Mungkin kita bisa katakan semacam kekeliruan umum.

Seperti jika di sebuah negara ada yang disebut dengan common good atau kebaikan umum maka ada juga keburukan umum seperti yang kita hadapi sekarang. Salah satu bukti keburukannya adalah karena kita sudah tidak sadar bahwa itu salah dan buruk.

Dan Tiba tiba saya menghendaki dan menginginkan dengan sangat bahwa sebaiknya presiden, ketua DPR dan ketua MK-lah yang harus menjernihkan masalah ini. Atau jika tidak bisa kepada orang lain maka 1 orang presiden @jokowi dan wakilnya @Kiyai_MarufAmin bisa mewakilinya.

Harapan kepada pak @Jokowi begitu tinggi karena beliau juga lah yg harus diselamatkan dari akhir yg kurang baik akibat anomali politik yg sumbernya sangat fundamental, yaitu terkait terciptanya ruang transaksi gelap dlm mendapatkan mandat kekuasaan yg berasal dari suara rakyat.

Ini tentang pemilu, sebagai titik berangkat yang saya maksud. Saya merasa bahwa jika pemerintah tidak bisa memperbaiki keseluruhan kualitas demokrasi dan sistem politik kita, maka paling tidak kita berharap pemerintah bisa berkontribusi dalam memperbaiki sistem Pemilu kita.

Pemilu adalah asal muasal legitimasi dan legalitas kekuasaan dari seluruh penyelenggaraan pemerintahan di semua sektor kehidupan. Tanpa pemilu tidak ada hak sekelompok orang mendapatkan kekuasaan untuk mengatur kehidupan orang lain. Pemilu adalah awal kita #Selamatkan2024.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved