Pantai Oi Fanda nan Eksotis di Bima, Jalannya Rusak Selama Puluhan Tahun
Pantai Oi Fanda terletak di Desa Bura, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sayangnya akses ke pantai ini masih buruk.
Penulis: Atina | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina
TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Pantai Oi Fanda terletak di Desa Bura, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima.
Hamparan pasir putih dan air laut biru tosca yang jernih menjadi daya tarik utama wisatawan yang datang ke pantai ini.
Selain itu, ada deretan pohon kelapa yang menawarkan eksotisme pantai di pesisir utara Bima.
Pasirnya putih dan ombak tenang membuat pantai ini cocok dijadikan tempat liburan bareng keluarga.
Apalagi untuk camping, Pantai Oi Fanda rekomendasi terbaik.
Terdapat beberapa spot alam yang menarik untuk berswafoto.
Baca juga: 15 Tips Agar Terhindar dari Mabuk Perjalanan Saat Kembali dari Mudik Lebaran
Baca juga: Tarif Tiket Bus Bima Melonjak, Dinas Perhubungan Sebut Kenaikan Sepihak
Jika pengunjung lihai menyelam, ada spot snorkeling dan diving yang juga menawarkan keindahan alam bawah laut.
Selain itu, ada nelayan yang setiap hari melaut dan pengunjung bisa mendapatkan ikan laut segar untuk dikonsumsi.
Vibes healing juga bisa maksimal diperoleh, karena pantai ini jauh dari keramaian dan hiruk pikuk perkotaan.
Bahkan pengunjung yang ingin lepas dari internet sesaat, pantai Oi Fanda paling tepat karena di sini jaringan internet tidak ada.
Tapi agar bisa terhubung, telepon non internet tetap bisa diakses.
Pantai Oi Fanda bisa ditempuh dengan waktu 1 jam dari Kota Bima, melewati beberapa desa di Kecamatan Ambalawi.
Akses ke pantai Oi Fanda pun cukup mudah, bisa menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat.

Sayangnya, jalur ke Oi Fanda ini ini cukup menguras energi.
Pasalnya, jalan yang membawa masuk ke pantai ini masih dalam kondisi rusak parah.
Pengunjung harus berjibaku dengan batu-batu, dengan medan yang sedikit menanjak.
Sebenarnya tanjakan jalur menuju Oi Fanda ini tidak menukik, tapi cukup sulit dilewati karena kondisinya yang rusak.
Jika tidak berhati-hati, maka kendaraan akan terjungkal dan jatuh karena kehilangan keseimbangan.
Sugiono warga Kota Bima mengaku, terakhir datang ke Oi Fanda 10 tahun yang lalu.
Kondisi pantai semakin bersih dan sudah ada yang fasilitas bale-bale untuk pengunjung.
Sayangnya kata Sugiono, kondisi jalan yang rusak tak kunjung diperbaiki.
Padahal sudah semakin banyak warga yang berkunjung ke pantai Oi Fanda.
"Dibanding saya datang sepuluh tahun lalu, sekarang lebih ramai. Saya pikir jalannya sudah diperbaiki. Sayang sekali, pemerintah tidak melihat potensi ini," ungkap Sugiono.
Hal senada juga diungkap Inte Kurniati, yang pengunjung dari Kota Bima.
"Inilah kelemahan wisata kita Bima, jalannya rusak. Kalau jauh mendingan, karena bisa kita perkirakan. Tapi jalan rusak itu, biar dekat akan terasa lebih jauh," katanya.
Ibu rumah tangga ini mengaku, awalnya enggan datang ke Pantai Oi Fanda.
Tapi tidak punya pilihan, setelah perairan Teluk Bima tercemar, sehingga ke pantai Oi Fanda yang ternyata jalannya masih rusak.
(*)