Mengenal Ngajuq, Tradisi Masyarakat Suku Sasak Lombok Kumpulkan Kayu Bahan Bahan Bakar Resepsi
Acara Ngajuq, yang merupakan tradisi masyarakat suku Sasak Lombok untuk mengumpulkan kayu sebagai bahan bakar pernikahan
Penulis: Sinto | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Hal ini dilakukan untuk memberitahu masyarakat yang rumahnya diperbatasan atau terletak jauh dari rumah orang yang akan melaksanakan resepsi.
Selanjutnya mereka berkumpul pada pagi hari dimana masing-masing orang membawa parang.
Sementara itu, tugas dari kaum wanita adalah mereka menyiapkan masakan untuk para laki-laki yang telah mengambil kayu di hutan.
Para wanita akan memasak sayur-sayuran yang terdapat dilingkungan sekitar.
Mulai dari pepaya, nangka, kacang panjang dan lain sebagainya yang notabene masih banyak terdapat di lingkungan dan didapatkan secara gratis.
Memasak ini diperlukan karena pria yang Ngajuq ini lapar setelah mengeluarkan tenaga berkeringat mengambil kayu dihutan.
Tradisi Ngajuq ini telah dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat suku Sasak di Lombok hingga saat ini.
Apalagi bulan Syawal merupakan bulan yang menjadi kebiasaan dari pemuda dan pemudi Suku Sasak Lombok untuk melangsungkan pernikahan.
(*)