Harga Tiket Bus Jurusan Bima-Lombok-Jawa Melonjak, Penumpang Mengeluh Kenaikan Tak Wajar

Seharusnya pemerintah tidak menutup mata melihat harga tiket seenaknya dinaikan perusahaan mobil seperti sekarang.

Jangan sampai warga Bima yang ingin mudik batal bertemu keluarga di kampung halaman hanya karena harga tiket dinaikan saat jelang dan sesudah lebaran.

"Kalau naik semuanya, buktinya yang dari arah Pulau Jawa semuanya normal. Kenapa yang justru di NTB naik," tandasnya.

Hal senada juga diungkap Susana, pemudik dari Jawa Timur.

Susan tidak hanya mengeluhkan harga tiket, tapi juga soal bus yang tidak tepat waktu.

Ia mengaku memiliki pengalaman tidak menyenangkan ketika mudik, jarak tempuh dari Lombok - Bima mencapai 24 jam.

"Bus yang saya naiki tidak mogok. Tapi kok bus yang saya naiki ikutan nungguin bus mogok, sampai saya riba di Bima jam 12 siang. Harusnya subuh," keluhnyanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bima M Farid yang dikonfirmasi via ponsel mengaku, sejauh ini pihaknya belum mendapatkan surat edaran apapun soal tarif tiket.

"Belum dapat surat edaran sampai sekarang. Saya cek dulu ke provinsi," ujarnya.

Sejauh ini diakuinya, belum memantau bagaimana harga tiket.

Tetapi setelah mendapatkan keluhan dari pemudik, Farid berjanji akan segera menindaklanjuti karena lonjakan tersebut memberatkan pemudik.

"Kami akan koordinasi dengan provinsi, karena tarif tiket segitu memang berat, melonjak sekali," tegasnya.

Selain memantau harga tiket, pihaknya juga memastikan kelayakan bus yang mengangkut pemudik.

"Kami ada pospam (pos pemeriksaan), libatkan dishub kota, provinsi dan juga kepolisian," pungkas Farid.

(*)