Cerita Sopir Truk Tronton di NTB, Jarang Lebaran di Rumah dan Hampir Menangis Kangen Cucu
Ketika teman-temannya bercita-cita menjadi pegawai negeri, banker, hingga tentara, Gatot justru lebih memilih mengejar keinginannya menjadi sopir
Penulis: Robbyan Abel Ramdhon | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
“Tapi kita maklum, masyarakat kan sudah tiga tahun ini mungkin jarang pulang karena covid-19, sekalinya pulang jadi ramai. Kita tahu rasanya jauh dari keluarga, jadi paham. Enggak masalah,” katanya.
Ketika menunggu, ia bercerita, alasannya bertahan di profesinya sebagai sopir selain tuntutan ekonomi, yakni karena hobi semata.
Kendati telah menempuh jarak ribuan kilometer, ia mengaku senang sebab setiap perjalanan selalu memberikan hal baru baginya.
“Termasuk saudara. Jadi lebarannya sama keluarga yang ketemu di jalan, sopir-sopir ini,” ujarnya, seraya menunjuk sejumlah sopir yang juga kongko di warung.
Waktu lebaran tahun lalu, Gatot sedang berada di Semarang. Ia juga tak bisa menghubungi keluarganya menggunakan video call sebab telepon genggam miliknya hanya bisa mengirim SMS dan telepon.
“Jadi kalau mau video call, harus minjam teman dulu. Tadi sempat video call, cucu nanya kenapa akongnya enggak pulang, pas dia bilang gitu, saya hampir nangis, terus hapenya sengaja tak arahkan ke truk biar enggak kelihatan sedih,” katanya.
Bahkan karena kecanggihan hapenya yang terbatas, Gatot tidak pernah menggunakan bantuan peta digital saat menuju lokasi-lokasi spesifik di daerah.
“Ya tanya orang-orang. Kadang ngikuti jalan itu saja ada perasaan sendiri yang membawa kita ke tujuan. Kerasa kalau sudah biasa,” katanya.
Namun satu yang Gatot sering lupa, katanya, yakni jalan menuju pulang. Ia berharap tahun ini dapat meluangkan waktu untuk kembali ke keluarganya.
Karena itu, ia berencana akan langsung bertolak ke Banyuwangi setelah mengembalikan barang ke Jakarta dan kendaraan di Kalimantan.
“Pokoknya, pesan saya untuk para pemudik dan orang-orang, terutama yang masih muda, jaga kesehatan, syukuri semua yang kita dapat, dan lakukan pekerjaan yang disenangi,” pungkasnya.
(*)