Wawancara Khusus
Qoriah Nasional Asal Lombok Timur Yuni Wulandari: Ndak Nyangka Diundang Ngaji ke Istana Negara
Yuni Wulandari menyabet gelar juara di ajang Seleksi Tilawatil Quran (STQ) nasional XXVI di Sofifi, Provinsi Maluku Utara Oktober bulan 2021.
Penulis: Laelatunniam | Editor: Dion DB Putra
Ya, biasa kan kita sekolah pagi, siang itu langsung ngaji sampai malam. Tidak masalah bagi saya.
Bisa diceritakan suasana persaingan saat Mbak Yuni ikut STQ tingkat nasional tahun 2021 di Sofifi sampai akhirnya keluar sebagai juara.
Benar-benar suasana lomba tapi menyenangkan. Kita ditempatkan di BTN, jadi kita tetap bisa bertemu untuk zikir, doa bersama dan yang pasti terus latihan.
Waktu itu menurut prediksi Mbak Yuni siapa yang menjadi saingan berat?
Ada dari Banten, itu termasuk saingan berat tapi bismillah dan tawakal. Para peserta berasal dari 34 provinsi. Kami ikut mulai dari semacam penyisihan terus sampai selesai.
Oh ya waktu diundang ke Istana Negara dalam peringatan Nuzulul Qur'an itu bagaimana ceritanya?
Ditelepon sama Pak Pak Haji Amirin tiba-tiba, minta ngaji di istana. Ya saya ndak nyangka.
Sempat bertemu dengan Bapak Presiden Jokowi?
Tidak, waktu di sana Pak Jokowi hadir secara virtual. Saya cuma bertemu Bapak Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Apa pesan dari Pak Menteri Agama mengingat Mbak Yuni akan mewakili Indonesia di STQ internasional?
Jaga suara, katanya.
Bagaimana persiapan Mbak Yuni menghadapi lomba internasional di Malaysia, apakah ada persiapan khusus?
Tidak ada yang khusus. Tetap kita sharing bersama suami, kan beliau juga sebagai guru. Mohon doa, kita bisa membawa nama Indonesia ke (level) lebih baik lagi.
Apa target Mbak Yuni untuk lomba internasional nanti?
Targetnya bisa menampilkan yang terbaik, itu aja udah cukup.