Berita Lombok Tengah
Kasus Begal Menjamur di NTB, Pengamat: Kemiskinan Bukan Faktor Utama
“Karena dalam tindakan kriminal itu tentunya juga dipengaruhi faktor lain, tergantung pada jenis tindak kriminalnya,” cetusnya.
Penulis: Robbyan Abel Ramdhon | Editor: Lalu Helmi
Mengenai penjelasan tersebut, Saipul Hamdi menceritakan, ada sejumlah kelompok yang secara sengaja melakukan ritual tertentu untuk menjaga kesaktian mereka sebagai pepadu (pendekar).
Seperti seseorang yang jika tidak keluar malam, maka badannya akan terasa gatal. Ada juga malam-malam di mana mereka (maling) tidak boleh keluar mencuri.
Dan jika mereka sudah keluar untuk mencuri, maka mereka tidak boleh gagal, setidaknya mereka harus mengambil (mencuri) barang walau sekecil apa pun.
“Jadi, budaya maling di Lombok sangat kompleks, banyak orang yang sudah mapan (secara ekonomi) tetapi tetap berprofesi sebagai maling,” katanya.
Pada faktor lain yang menyebabkan terjadinya kriminalitas, Saipul Hamdi menjelaskan, ada gejala pada anak-anak muda yang memperlihatkan budaya malas bekerja.
“Untuk konteks modern, pergaulan anak-anak muda yang tidak terkontrol dan budaya malas bekerja juga menjadi faktor terjadinya tindak kriminal. Tetapi modal mereka membegal harus pakai motor, artinya mereka sebenarnya tidak berasal dari keluarga miskin,” tegasnya.
(*)