Demo Tolak Jokowi 3 Periode: Dua Kubu Aliansi Mahasiswa, Beda Jalan BEM SI dan BEM Nusantara

Sedikitnya enam tuntutan akan disampaikan dalam aksi demonstrasi di depan Istana Negara, awal pekan besok.

Dok.Istimewa
Massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Rakyat NTB Menggugat menggelar aksi unjuk rasa menolak rencana penundaan pemilihan umum (Pemilu) 2024. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Mahasiswa berencana melaksanakan aksi demonstrasi besar-besaran pada 11 April 2022 mendatang.

Namun, aksi demonstrasi ini terbagi dalam dua kubu, yakni Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan BEM Nusantara.

Meskipun dua aliansi mahasiswa ini merupakan elemen dari berbagai perguruan tinggi nasional.

Baca juga: Aliansi Rakyat NTB Menggugat Demo Tolak Presiden Jokowi Tiga Periode

Baca juga: Tolak Presiden Jokowi 3 Periode, Aliansi Rakyat NTB Akan Tagih Janji Dewan

Koordinator Media BEM SI Luthfi Yufrizal mengatakan pihaknya memilih tetap berdemonstrasi di Istana Negara, Jakarta Pusat.

"Kami tetap untuk melaksanakan aksi, walaupun nantinya audiensi kita akan audiensi di jalanan bersama seluruh massa aksi," kata Luthfi Yufrizal dikonfirmasi, Sabtu (9/4/2022), seperti dikutip dari Tribunnews.

BEM SI menyatakan sudah bersurat kepada pihak kepolisian terkait aksi demo.

"Kami sudah bersurat, hari Jumat (8/4/2022) kemarin," ucap Luthfi.

Ia menyebut lebih kurang ribuan mahasiswa akan turun ke jalan menyuarakan aspirasi mereka.

"Estimasi kami 1.000 orang dari universitas yang tergabung dalam aliansi BEM SI," ujarnya.

Sedikitnya enam tuntutan akan disampaikan dalam aksi demonstrasi di depan Istana Negara, awal pekan besok.

Pertama, BEM SI mendesak Presiden Jokowi untuk tegas menolak penundaan Pemilu 2024 dan wacana tiga periode.

Kedua, menuntut dan mendesak Jokowi menunda dan mengkaji ulang Undang-Undang Ibu Kota Negara (UU IKN), termasuk pasal-pasal bermasalah dan dampak yang ditimbulkan dari aspek lingkungan, hukum, sosial, ekologi, politik, ekonomi dan kebencanaan.

Ketiga, mendesak dan menuntut Jokowi menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan bahan pokok di pasaran dan menyelesaikan permasalahan ketahanan pangan lainnya.

Keempat, mendesak dan menuntut Jokowi mengusut tuntas para mafia minyak goreng dan mengevaluasi kinerja menteri terkait.

Kelima, mendesak dan menuntut Jokowi menyelesaikan konflik agraria di Indonesia.

Terakhir, menuntut dan mendesak Jokowi-Maruf Amin berkomitmen penuh menuntaskan janji-janji kampanye pada sisa masa jabatan.

Sementara Koordinator BEM Nusantara Ahmad Marzuki mengatakan pihaknya memilih jalur audiensi ketimbang turun ke jalan.

"Ketika isu yang mereka angkat sama seperti isu yang kita angkat, kali ini kita lebih memakai jalur audiensi, apa yang bisa kita sampaikan ya kita sampaikan," katanya.

BEM Nusantara hanya menuntut program-program yang tidak sesuai dengan masyarakat.

Ahmad menyebut jika program pemerintah itu mendukung masyarakat, tentu akan disambut baik.
"Enggak jadi masalah karena mahasiswa ini tidak semua program pemerintah yang harus kita tolak, jika program tersebut baik kepada masyarakat ya nggak ada alasan untuk ditolak, tetapi program pemerintah yang memang kurang berpihak masyarakat memang kita tolak," katanya.

BEM Nusantara menjadi satu di antara perwakilan yang berdialog langsung dengan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto pada Jumat (8/4/2022) malam.

Ahmad mengatakan pertemuan itu membahas banyak hal, termasuk isu perpanjangan 3 periode jabatan presiden.

Menurutnya, hal itu tidak sesuai dengan UUD 1945.

"Kalau kita kajian secara konstitusi ya seperti itu, dan kami juga ya di satu sisi jika perpanjangan 3 periode presiden ini otomatis kita sudah dalam jalur amandemen UUD 1945, kedua kita sudah mengkhianati reformasi," katanya.

Tuntutan BEM se-Indonesia

Aliansi mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan menggelar unjuk rasa besar-besaran di Jakarta pada Senin (11/4/2022).

Dalam unjuk rasa itu para mahasiswa akan menyampaikan sederet tuntutan.

"Iya betul memang kita merencanakan turun aksi kembali ditanggal 11 April," kata Koordinator Media BEM SI, Luthfi Yufrizal via pesan singkat kepada Tribunnews.com, Jumat (8/4/2022).

Ia menyebut aksi unjuk rasa kali ini merupakan lanjutan dari yang aksi sebelumnya yang pernah digelar pada 28 Maret silam.

Menurut Luthfi unjuk rasa ini digelar karena pada aksi sebelumnya BEM SI telah mengultimatum Presiden Jokowi melalui Kantor Staf Presiden (KSP) untuk mengambil sikap atas poin-poin tuntutannya.

Namun ternyata hingga saat ini belum ada respons dari pihak Istana.

"Aksi ini lanjutan dari sebelumnya. Sebelumnya kami mengultimatum 6 tuntukan harus sudah dijawab oleh Presiden Jokowi dalam waktu 14 hari. Tapi hingga saat ini belum ada respon dari pihak Istana. Makanya kami menggelar aksi ini untuk menagih janji (Presiden Jokowi) pada aksi sebelumnya," kata Luthfi.

Hal senada dikatakan Koordinator BEM SI, Kaharuddin.

Ia menjelaskan aksi ini merupakan rangkaian lanjutan dari aksi sebelumnya pada 28 Maret 2022.

"Betul, aksi tanggal 11 April 2022 ini meminta jawaban dari aksi tanggal 28 Maret 2022. Bagaimana pemerintah atau Bapak Presiden Jokowi menjawab tuntutan kami selama 14 hari ini," kata Kaharuddin.

Beberapa poin tuntutan yang akan disampaikan mahasiswa pada demo nanti, di antaranya menstabilkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya Pertamax.

Kemudian, menuntut pemerintah membuat kebijakan harga bahan pokok di pasaran bisa lebih terjangkau.

BEM SI juga mendesak Jokowi bersikap tegas atau memberi pernyataan sikap menolak penundaan pemilu atau masa jabatan tiga periode karena sangat jelas mengkhianati konstitusi negara.

Tuntutan lainnya mendesak Jokowi menunda dan mengkaji ulang Undang-Undang tentang Ibu Kota Negara (UU IKN).

Kemudian mendesak Jokowi mengusut tuntas para mafia minyak goreng dan mengevaluasi kinerja menteri terkait.

Tuntutan berikutnya berkaitan dengan penyelesaian konflik agraria di Indonesia.

Serta mendesak Jokowi dan wakilnya, Ma'ruf Amin, berkomitmen penuh menuntaskan janji-janji kampanye di sisa masa jabatannya.

Terkait jumlah massa aksi, Luthfi mengatakan peserta aksi unjuk rasa berasal dari berbagai universitas di Indonesia.

Mulai dari UNJ, PNJ, IT-PLN, STIE SEBI, STIE Dharma Agung, STIS Al Wafa, IAI Tazkia, AKA Bogor, UNRI, Unand, Unram, PPNP, Undip, UNS, UNY, Unsoed, SSG, dan STIEPER.

"Untuk estimasi massa mencapai 1.000 orang dari berbagai kampus di Indonesia," katanya.

Massa aksi Aliansi Rakyat NTB Menggugat berunjuk rasa di depan Kantor DPRD NTB, Jumat (8/4/2022).
Massa aksi Aliansi Rakyat NTB Menggugat berunjuk rasa di depan Kantor DPRD NTB, Jumat (8/4/2022). (TRIBUNLOMBOK.COM/PATAYATUL WAHIDAH)

Aksi di Mataram

Massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat NTB Menggugat berencana kembali unjuk rasa ke gedung DPRD NTB, Rabu, 13 April 2022 mendatang.

Para mahasiswa dari sejumlah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) kampus di NTB ini menolak penundaan Pemilu 2024 dan wacana Presiden Jokowi 3 periode.

Tuntutan ini disampaikan dalam aksi di DPRD NTB, Jumat (8/4/2022).

Karena itu, untuk menindaklanjuti tuntutan mereka, mahasiswa akan kembali turun ke jalan.

Mereka akan terus berujuk rasa untuk menolak wacana Presiden Jokowi 3 periode.

Pada aksi pertama, mahasiswa ditemui Wakil Ketua DPRD NTB Mori Hanafi.

Dewan menyetujui keempat poin tuntutan mahasiswa dan berjanji akan segera ditindaklanjuti.

Mahasiswa memberikan waktu selama 5 hari bagi para anggota dewan untuk memberikan bukti nyata dari tindaklanjut empat poin itu.

"Jadi semua tuntutan misalnya tuntutan pertama kan kita untuk penundaan pemilu dan sebagainya itu harus disampaikan kepada DPR RI bahkan langsung ke presiden,” kata Yudistira, ketua BEM Universitas Mataram (Unram), Jumat (8/4/2022).

Yudistira berharap, DPRD NTB dapat menjadi penyambung lidah antara mahasiswa dengan pemerintah pusat.

Mahasiswa menginginkan bukti nyata tindaklanjut tuntutan dengan bukti surat yang disampaikan kepada pemerintah dalam bentuk pernyataan sikap.

“Buktinya bila perlu dalam surat menyurat atau pun pernyataan sikap dari Ketua DPR atau wakil rakyat dari DPR provinsi,” ujarnya.

Menurut Yudistira keputusan seruan gelaran aksi kembali akan ditentukan hari Rabu nanti.

Meski belum memutuskan akan menggelar aksi kembali namun Yudistira memastikan Aliansi Rakyat NTB menggugat akan datang ke Gedung DPRD NTB pada Rabu, 13 April 2022.

“Jika memungkinkan kami akan hadir membawa massa, kalau pun tidak memungkinkan kami akan hadir untuk berdialog audiensi ke ruangan DPRD NTB,” pungkasnya.

(Tribunnews)(TribunLombok.com/Patayatul Wahidah)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sama-sama Sampaikan Tuntutan, Massa BEM SI Turun ke Jalan Besok, BEM Nusantara Pilih Jalur Audiensi

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved