Politik NTB
Mori Hanafi Tanggapi Dingin Pergantian Dirinya dari Pimpinan Dewan: Kader Terbaik Harus Taat Partai
Tak ingin bola liar menggelinding terlalu jauh, Mori Hanafi memberikan komentarnya terkait polemik tersebut. Mori menanggapi dingin hal tersebut.
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Gonjang-ganjing soal pergantian posisi pimpinan dewan yang menyeret nama Mori Hanafi menimbulkan spekulasi liar.
Bahkan beredar kabar bahwa SK pergantian tersebut telah ditandatangani DPP Partai Gerindra.
Sejumlah pihak mempertanyakan alasan di balik dilengserkannya kader senior Partai Gerindra itu.
Baca juga: Sinyal Kuat Paket Zul – Rohmi Jilid Dua Kembali Terwujud di Pilgub NTB 2024
Baca juga: IJU Buka Kans Usung Sukiman di Pilgub NTB 2024: Harus Tujukkan Keseriusan
Tak ingin bola liar menggelinding terlalu jauh, Mori Hanafi memberikan komentarnya terkait polemik tersebut.
Mori menanggapi santai hal tersebut.
Ia menjelaskan posisi pimpinan dewan mutlak merupakan kewenangan DPP.
Sebagai kader partai yang taat, dirinya akan mengikuti apapun perintah dan keputusan partai (DPP, red).
"Saya ini kader partai, pimpinan DPRD itu by given (pemberian, red) dari pusat, perintah pusat. Jadi kalau pusat mau meminta pergantian, itu memang wewenang pimpinan," kata Mori Hanafi kepada awak media di ruangan kerjanya pada Kami siang (7/4/2022).
Sebagai kader terbaik, dirinya dengan tegas akan menaati apapun keputusan partai.
"Saya selaku kader terbaik, kader paling senor, tentunya kita taat asas," bebernya.
Ihwal sejumlah asumsi yang merebak terkait pergantiannya, Mori menyebut tak perlu dikait-kaitkan terlalu jauh.
Ia menyebutkan dinamika seperti ini (bongkar pasang) posisi pimpinan dewan merupakan hal lumrah.
"Enggak usah dijadikan polemik, ditarik ke sana ditarik ke sini. Saya menanggapi ini santai, biasa-biasa saja," papar Mori.
Jabatan pimpinan DPRD itu, ucap Mori dipilih oleh DPP.
Baca juga: Pemilu 2024, DPC PBB Lombok Tengah Bertekad Kembalikan Kejayaan
Baca juga: TGB Jadi Ketua Konvensi Rakyat Partai Perindo, DPW Perindo NTB Harap Berkah
Jadi kalau DPP meminta pergantian atau melengserkan itu memang domainnya.
Tidak boleh dikaitkan dengan satu dan lain hal sehingga terjadi spekulasi di tengah masyarakat.
"Sekali lagi, saya tidak mau menanggapi polemik-polemik itu. Prinsip yang saya anut yakni apapun keputusan DPP, saya selaku kader terbaik akan menaatinya," ujar Wakil Ketua DPRD NTB itu.
Ketika disinggung soal apakah ada pemberitahuan dari DPP soal pergantian dirinya, Mori mengaku belum mendapati itu.
"Secara formal belum ada pemberitahuan," ujarnya.
Tetapi kalau merujuk ke aturan, kata Mori pemberitahuan itu tidak wajib.
Baca juga: Jelang Verifikasi Partai Politik, DPW Partai Gelora NTB Rampungkan Persyaratan
"Boleh-boleh saja saya, itu hanya soal komunikasi," katanya.
Sementara itu, nama ketua fraksi Partai Gerindra NTB Nauvar Furqani Farinduan disebut-sebut bakal menggantikan Mori Hanafi di posisi pimpinan dewan.
(*)