TGB Jadi Ketua Konvensi Rakyat Partai Perindo, DPW Perindo NTB Harap Berkah

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Kiprah politik Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi tak pernah padam. Setelah tak menjabat sebagai Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Ketua Umum Nahdatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) itu selalu muncul dalam perbincangan politik nasional.

Pada 25 November 2021 lalu, cucu pahlawan nasional TGKH Zainuddin Abdul Madjid itu ditunjuk oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo sebagai Ketua Dewan Nasional Konvensi Rakyat.

Posisi tersebut terbilang strategis.

Baca juga: Intip Peluang 6 Partai Baru yang Sudah Deklarasi Diri, Lengkap dengan Jadwal Tahapan Pemilu 2024

Baca juga: Ajukan Uji Materi Keserentakan Pemilu, Begini Tanggapan Ketua DPW Partai Gelora NTB

Dan pilihan Hary Tanoesoedibjo juga dapat dikatakan beralasan.

Pasalnya, sejak diluncurkan hingga hari ini sudah sebanyak 800 kandidat bacaleg telah mendaftar Konvensi Rakyat Partai Perindo melalui situs www.konvensirakyat.com.

Capaian ini cukup membanggakan.

Keberadaan Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar Indonesia (OIAA) di posisi ketua konvensi partai ditengarai jadi satu alasan kuat tingginya peminat bacaleg Partai Perindo.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Perindo NTB Lalu Athari Fathullah merespon positif capaian tersebut.

Ia secara khusus mengapresiasi kiprah Tuan Guru Bajang di posisi tersebut.

Konvensi Rakyat, kata Lalu Athari merupakan salah satu bentuk program Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Perindo.

Tugas pokok dan fungsinya yakni menjaring bakal calon legislatif dalam skala nasional.

"Kenapa kemudian TGB yang dipilih, mungkin saja Pak Hari Tanoe menganggap bahwa sosok TGB ini orang yang tepat. Beliau (TGB, red) adalah figur nasional, tokoh nasional," ujar Lalu Athari Fathullah saat ditemui di Kantor DPW Partai Perindo NTB, Jumat (4/2/2022).

Kenyataan bahwa TGB sebagai tokoh nasional tak bisa dipandang sebelah mata.

"TGB bukan lagi milik organisasi tertentu, bukan lagi milik daerah tertentu.Sepak terjangnya di kancah perpolitikan tanah air tidak bisa diragukan lagi," pungkas Lalu Athari.