Berita Lombok Timur
Maraknya Aksi Demonstrasi, Ketua DPRD Lombok Timur Sebut Itu Bentuk Kepedulian Masyarakat
Ia menyebutkan demostrasi adalah bagian dari kepedulian warga masyarakat terhadap perkembangan daerahnya.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Lalu Helmi
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM,LOMBOK TIMUR - Aksi demonstrasi akhir-akhir ini marak terjadi di Lombok Timur.
Hal ini menjadii sorotan DPRD Lombok Timur.
Ia menyebutkan demostrasi adalah bagian dari kepedulian warga masyarakat terhadap perkembangan daerahnya.
Baca juga: DPRD Lombok Timur Dorong Pemkab Maksimalkan Wisata Religi Saat Ramadhan
Baca juga: Ketua DPRD Lombok Timur Ajak Masyarakat Tak Timbulkan Kegaduhan Saat Ramadhan
Namun demo yang dilakukan janganlah bersifat anarkis, apalagi sampai dengan meeusak fasilitas negara yang dibangun dengan uang rakyat.
Ini disampaikan Ketua DPRD Lombok Timur Murnan saat di temui TribunLombok.com Sabtu (2/4/2022).
"Saya kira itu bagian dari penyampaian aspirasi dilakukan oleh masyarakat kita saya kira nggak masalah, asal tertib, dan saya kira hak hak mereka harus kita penuhi dan tentu kami dengar sebagai sebuah aspirasi," jelasnya.
Lebih lanjut ia menyinggung masalah Demonstrasi yang melibatkan 10 Kepala Desa Masbagik atas protesnya terhadap tak kunjungnya dilakukan pembangunan RS Tipe D.
"Misalnya RS tipe D yang ingin dibuatkan di Masbagik, ya tentu kami respon, namun tetep di Masbagek harus butuh 2 puskesmas, tetapi jangan sampai ketika RSnya ada hanya satu yang berfungsi sehingga tidak ada layanan dasar kan itu menjadi masalah," ujarnya.
Lanjut Murnan, berbagai alternatif yang coba kita tawarkan itu adalah jika RS dipindah ke tempat lain, terlebih dahulu harus dipikirkan dengan matang, sehingga tidak menggangu layanan dasar.
"Karena ini adalah bagian dari pelayanan, jadi ada yang puas dan tidak, tetapi ketidak puasan harus kita selalu respon dia, ajak musyawarah, jadi perlu juga hal itu menjadi perhatian kita bersama," katanya.
Pemerintah juga dengan jujur harus menyampaikan mengenai dampak dan sebagainya.
Ia juga menyinggung protes masyarakat atas tambang lobster di Teluk Jukung Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur.
"Misalnya dengan tambang lobster, tentu investasi itu diperlukan, tapi jangan sampai investasi itu merugikan rakyat," tegasnya.
"Berikan ruang diskusi, agar masyarakat bisa mengetahui seluruhnya apa yang terjadi, makannya harus di sampaikan secara terbuka kepada masyarakat, terutama masyarakat yang terdampak masalah tersebut," tutupnya.