Bulan Ramadhan
DPRD Lombok Timur Dorong Pemkab Maksimalkan Wisata Religi Saat Ramadhan
Namun, sejumlah pihak mengklaim pengembangan potensi wisata religi di Lombok Timur masih belum maksimal.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Lalu Helmi
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM,LOMBOK TIMUR - Sektor wisata di Lombok Timur terus mengalami perkembangan.
Teranyar, Lombok Timur berhasil meraih penghargaan sebagai Daerah dengan pengelolaan Desa Wisata terbaik di indonesia.
Namun, sejumlah pihak mengklaim pengembangan potensi wisata religi di Lombok Timur masih belum maksimal.
Baca juga: Ketua DPRD Lombok Timur Ajak Masyarakat Tak Timbulkan Kegaduhan Saat Ramadhan
Baca juga: Wisata Religi Taman Makam Loang Baloq, Makam Keramat di Mataram yang Dipercaya Bawa Keberkahan
Ini disampaikan oleh Ketua DPRD Lombok Timur Murnan saat di temuai TribunLombok.com hari ini Sabtu (2/4/2022).
"Saya kira wisata religi harus diperhatikan dimana konektifitas harus terus di kembangkan, kami berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur berbenah untuk memaksimalkan potensi itu satu diantaranya adalah wisata religi," tuturnya
Lebih lanjut Murnan menyayangkan belum adanya regulasi yg memayungi apa yang mereka lakukan.
"Kita belum reparendam, belum punya perda penyelenggaraan kepariwisataan," tuturnya.
Namun terlepas dari itu kita masih belum bisa berharap banyak kepada Pemkab Lotim.
"Wisata halal itu sendiri belum menjadi prioritas, mudah-mudahan kedepan itu bisa menjadi prioritas di bidang wisata sehingga itu bisa ditata kepariwisataannya," harapnya.
Selama ini Bersin Puasa sudah jadi kearifan lokal di tengah masyarakat Lombok Timur.
Pemkab harusnya bisa mendorong potensi itu, mengemasnya sehingga menjadi sesuatu yang bernilai jual.
Bersin Puasa sendiri didalamnya terdapat begitu banyak kegiatan yang di buat masyarakat Lombok Timur.
Kegiatan ini bentuk dari sukacitanya mereka menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan.
Setiap Kecamatan, Desa atau Dusun punya cara masing masing mereka menyambut puasa dan semua itu terangkum dalam sebutan Bersin Puasa.
(*)