Kuliner Lombok

Berkat Teknologi, Ayam Bakar Taliwang Khas Pak Udin Berhasil Bertahan di Masa Pandemi Covid-19

Mereka pun memutuskan untuk bergabung menjadi salah satu mitra merchant GrabFood di tahun 2020

Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/JIMMY SUCIPTO
Ayam Bakar Taliwang Khas Pak Udin yang siap untuk dibakar dan dihidangkan kepada pelanggan yang datang langsung ke lokasi mereka atau secara pesan antar GrabFood. 

“Beruntung salah seorang pelanggan memberikan masukan untuk berjualan secara online," ucapnya.

Mereka pun memutuskan untuk bergabung menjadi salah satu mitra merchant GrabFood di tahun 2020.

“Syukurlah, sejak berkenalan dengan teknologi, kami tetap dapat melayani pelanggan bahkan menjangkau masyarakat lebih banyak lagi meskipun di tengah PSBB,” jelasnya.

Layanan pesan antar makanan ini, rupanya bisa mendukung keberlangsungan usaha Ayam Bakar Taliwang Khas Pak Udin.

Setelah tiga bulan terdaftar sebagai mitra merchant GrabFood, banyak sekali dampak positif yang Siti rasakan.

“Mulai dari peningkatan pendapatan hingga 45 persen, konsumen lebih mudah mencari rumah makan kami, hingga mempertahankan seluruh karyawan kami,” ujar Siti.

Ayam Bakar Taliwang Khas Pak Udin dimulai dari gerobak sederhana dan resep dari sang nenek.

Dalam merintis usahanya, pasangan suami istri ini mengalami jatuh bangun.

Namun mereka tetap gigih dalam menjalani usahanya karena percaya bahwa suatu hari nanti, ayam taliwangnya akan dikenal oleh banyak orang.

Hariawan, putra ketiga dari Ibu Siti Sana’ah dan Pak Saherudin turut membantu mengembangkan Ayam Bakar Taliwang Khas Pak Udin.
Hariawan, putra ketiga dari Ibu Siti Sana’ah dan Pak Saherudin turut membantu mengembangkan Ayam Bakar Taliwang Khas Pak Udin. ((TribunLombok/Jimmy Sucipto).)

“Saya dan suami memulai usaha ini sejak 2002 dengan berjualan kaki lima ke beberapa daerah di sekitar Lombok,” tekannya.

Waktu itu, mereka hanya menjual satu ekor ayam yang dibagi menjadi 5 potong.

Awal-awal, sempat tidak terjual sama sekali, ada juga pelanggan yang datang hanya membeli ketimun dan plecing kangkung saja.

“Namun sekecil apapun hasilnya, selalu kami syukuri,” terang Ibu Siti.

Pasangan suami istri ini melakukan berbagai strategi agar usahanya laris.

“Selama hampir 10 tahun, kami berpindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya menggunakan gerobak demi memperkenalkan Ayam Bakar Taliwang Khas Pak Udin,” tambah Siti.

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved