Berita Bima
Pilkades di Bima Rawan Konflik, DPMDes Gandeng TNI dan Polri
Konflik sudah terlihat di masyarakat sehingga pemetaan terhadap desa-desa yang paling rawan konflik langsung dilakukan
Penulis: Atina | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina
TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - DPMDes Kabupaten Bima menggandeng Polri dan TNI dalam Pilkades Serentak 2022 sebagai respons atas kerawanan konfliknya.
Kepala DPMDes Kabupaten Bima Tajuddin ketika ditemui wartawan di kantornya, Kamis (24/3/2022) mengungkap, saat ini tahapan Pilkades baru memasuki penetapan Calon Kepala Desa (Cakades).
Akan tetapi, konflik sudah terlihat di masyarakat sehingga pemetaan terhadap desa-desa yang paling rawan konflik langsung dilakukan.
Baca juga: Gagal Jadi Calon Kepala Desa, Kantor Desa Oo Donggo di Bima Disegel
Baca juga: Baru Dimulai, Potensi Konflik Pilkades di Bima Mulai Bermunculan
"Sudah kami petakan potensi konfliknya, desa mana saja yang paling rawan," ujarnya.
Untuk itu, DPMDes berkolaborasi dengan Polri dan TNI untuk mencegah konflik meluas.
Termasuk menerapkan pola pengaman khusus, untuk beberapa desa yang memiliki konstalasi konflik tinggi.
"Makanya ini saya mau ke polres, biar ada pencegahan dan konsep pengamanan lebih awal," tegasnya.
Tajuddin mengatakan, tim tingkat kabupaten juga dilibatkan dalam menangani konflik yang muncul.
Pola yang paling utama tegasnya, pencegahan ketika potensi konflik itu sudah terlihat sehingga tidak melebar menjadi konflik terbuka.
"Kami cepat merespon, apapun itu informasinya. Dan ingat, ini tidak bisa kami sendiri. Harus ada keterlibatan tokoh masyarakat terdekat yang berperan," pungkasnya.
Sebelumnya, Tajuddin sudah menyebutkan sejumlah desa yang sudah terlihat memanas pasca pengumuman cakades.
Seperti di Desa Labuan Kananga, Kecamatan Tambora; Desa Sie, Kecamatan Monta; Desa O'o di Kecamatan Donggo; dan Desa Nipa di Kecamatan Ambalawi.

Peluang juga masih akan ada di desa lain, ketika akan memasuki tahapan selanjutnya.
Bahkan informasi terakhir yang muncul, aksi blokade jalan kembali terjadi di Desa Nipa pada Kamis (24/3/2022) sore.
Padahal jalan yang diblokade ini, merupakan satu-satunya akses jalan bagi tiga wilayah besar yakni Kecamatan Wera, Kecamatan Ambalawi, dan Kota Bima. (*)