MotoGP Mandalika 2022
Begini Teknik Pemadaman Kebakaran Motor Pembalap MotoGP Mandalika 2022
Simulasi bagian dari pelatihan Marshal Mandalika ini berperan penting untuk kesigapan mengatasi insiden saat Marc Marquez Cs melibas lintasan
Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Pemadam Kebakaran (Damkar) Lombok Tengah menggelar simulasi pemadaman kebakaran motor pembalap MotoGP Mandalika 2022.
Simulasi bagian dari pelatihan Marshal Mandalika ini berperan penting untuk kesigapan mengatasi insiden saat Marc Marquez Cs melibas lintasan Sirkuit Mandalika akhir pekan ini.
Sebagian marshal yang bertugas di Sirkuit Mandalika mendapat pelatihan dari petugas Damkar Kabupaten Lombok Tengah, MGPA, dan juga instruktur dari IMI (Ikatan Motor Indonesia), Rabu (16/3/2022).
Baca juga: 5 Mobil Pikap Marshal Siaga di Sirkuit Mandalika, Siap Evakuasi Motor Pembalap MotoGP
Baca juga: Daftar Lengkap 16 Loket Penukaran Tiket MotoGP 2022 di Area Sirkuit Mandalika
Pelatihan ini sangat diperlukan apalagi dalam keadaan darurat ada percikan yang bisa menyulut kebakaran di motor pembalap MotoGP Mandalika 2022.
Sebanyak 42 orang Marshal Mandalika yang bertugas khusus untuk memadamkan api tersebar di lintasan bersama dengan 10 orang yang bersiaga di area paddock.
Para marshal ini adalah bagian dari tim 5 orang yang bertugas di satu pos jaga marshal di lintasan sirkuit sepanjang 4,31 kilometer tersebut.
Pelatihan ini terkait dasar-dasar pengenalan jenis api berdasarkan material yang terbakar, penggunaan APAR (alat pemadam api ringan), serta teknik memadamkan si jago merah.
Pelatihan dilakukan di sebuah lapangan luas di depan tenda marshal dengan bantuan medium ban yang dibakar berkali-kali.
Secara bergantian, para marshal yang sebagian sudah berpengalaman bertugas di World Superbike (WSBK) Mandalika ini mencoba kelincahan dan kemahiran mereka melawan api.
Selain petugas Damkar, hadir juga anggota Komisi Olahraga Motor IMI Muhammad Taufik yang memberikan tips keselamatan.

Taufik menuturkan agar menjaga jarak aman 3 meter dari api yang berkobar dan memperhatikan arah angin.
Selain itu, penting juga bagi para marshal untuk memantau kondisi setelah api mati.
“Begitu sudah mati, penting untuk tidak langsung meninggalkan motor karena selalu ada kemungkinan api menyala lagi,” ujar Taufik.
Beberapa hal yang mesti diperhatikan antara lain adalah memastikan asal sumber api.
“Kalau crash berjarak jauh dari lokasi kalian, APAR jangan ditenteng dengan tangan tetapi harus dibopong di bahu,” ujar instruktur dari Damkar Lombok Tengah, Ram Amzar Sabad.
Setiap pos jaga marshal dilengkapi oleh dua APAR berukuran sedang, satu yang berisi dry chemical powder dan satu lagi busa (foam).
(*)