Berita Bima
Bantuan Lewat Anggaran APBD Kota Bima Belum Cukup Akomodir 756 Disabilitas
Anggaran Pembelanjaan Belanja Daerah (APBD) Kota Bima, masih belum mampu mencukupi untuk mengakomodir jumlah disabilitas yang mencapai 756 orang.
Penulis: Atina | Editor: Lalu Helmi
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Anggaran Pembelanjaan Belanja Daerah (APBD) Kota Bima, masih belum mampu mencukupi untuk mengakomodir jumlah disabilitas yang mencapai 756 orang.
Ada tiga jenis bantuan bagi disabilitas yang diakomodir APBD II, yakni pemberian Usaha Ekonomi Produktif (UEP), bantuan alat bantu dan bantuan sandang pangan.
Untuk tiga jenis bantuan ini, diberikan kepada disabilitas berdasarkan kebutuhan yang diusulkan dalam Musyawarah Kelurahan (Muskel).
Baca juga: Akhirnya Bantuan untuk Anak Disabilitas di Kota Bima Cair, Dinsos: Prosesnya Memang Lama
Baca juga: Bocah Disabilitas di Kota Bima Ini Tak Tersentuh Bantuan Negara, di Mana Pemkot?
Data yang diperoleh dari Dinas Sosial Kota Bima, saat ini ada 756 disabilitas yang tersebar di beberapa kelurahan di Kota Bima.
Kelurahan yang paling banyak terdapat disabilitas, berasal dari Kecamatan Rasanae Barat dan Raba.
Berbicara anggaran, pada tahun 2021 anggaran untuk UEP sebesar Rp 73 juta lebih, alat bantu Rp 54 juta dan sandang pangan sebesar Rp 44 juta lebih.
Pada tahun 2022, anggaran berkurang karena tidak ada lagi untuk bantuan sandang pangan.
Hanya untuk UEP sebesar Rp 58 juta lebih dan alat bantu sebesar Rp 46 juta lebih.
"Sebenarnya masih kurang, makanya tidak boleh dobel. Yang tidak terakomodir oleh pusat, diakomodir oleh APBD II," aku PLt Kadis Sosial, H Gawis.
Sejauh ini, untuk menyiasati kekurangan anggaran pihaknya bekerjasama dengan balai-balai yang menangani disabilitas.
Karena NTB belum memiliki balai, maka balai yang diajak kerjasama berada di Bali dan Kupang NTT.
"Maunya kita nambah dan akan kami usulkan lagi tahun berikutnya, dengan data-data yang diperbarui," pungkas Gawis.
(*)