Minyak Goreng Mahal

Curhat Pedagang Minyak Goreng di Kendari, Harga 2 Liter Tembus Rp135.000: '3 Minggu Sempat Kosong'

"Merk Sania, Sanco, Bimoli 135 ribu ukuran 2 liter," ujar seorang pedagang, Ibrahim.

Editor: Irsan Yamananda
TribunLombok.com/Atina
Ilustrasi minyak goreng 

TRIBUNLOMBOK.COM - Masalah minyak goreng masih terjadi di beberapa daerah di Indonesia.

Seperti diketahui, minyak goreng memang tengah langka di sejumlah daerah.

Bahkan, ada juga yang harganya sangat mahal.

Kasus itu terjadi  di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Harga minyak goreng di tempat itu mencapai Rp 135.000 untuk 2 liter.

Kenaikan harga ini terjadi di Pasar Korem.

Baca juga: Operasi Pasar Minyak Goreng Murah di Mataram, 100 Dus Ludes Terjual Dalam 2 Jam

Baca juga: Operasi Pasar Khusus Minyak Goreng Akhirnya Digelar di Bima, Distribusi Lewat Kelurahan

"Merk Sania, Sanco, Bimoli 135 ribu ukuran 2 liter," ujar seorang pedagang, Ibrahim, Rabu (9/7/2022), dikutip dari Tribunnews Sultra.

Sementara itu, harga per liternya mencapai Rp 70.000.

Ibrahim mengatakan, stok minyak goreng sempat kosong selama tiga pekan terakhir.

Untuk saat ini, stok minyak di Pasar Korem banyak, tetapi harganya melambung tinggi.

Baca juga: Minyak Goreng Ramai Dijual Online di Kota Bima dengan Harga Lebih Mahal, Diskoperindag: Belum Tahu

Menurutnya, yang menyebabkan harga minyak goreng tinggi karena didapat dari luar Kota Kendari, bukan distributor.

"Kalau bukan dari luar dapat kiriman, akan susah ini Kota Kendari karena sudah 3 minggu ini sempat kosong," ucapnya.

Ibrahim menuturkan, dirinya telah menghubungi pihak distributor di Kota Kendari.

Namun, dari informasi yang didapatnya, stok minyak sedang tidak ada.

"Hanya katanya tanggal 11 atau 12 ini akan datang, tapi kan belum lagi waktu untuk penurunannya, akan lama lagi," ungkapnya.

Selain di Pasar Korem, harga minyak goreng yang meroket juga terjadi di Pasar Baruga.

Salah satu pedagang, La Ode Arifin (49), menuturkan, harga minyak goreng 2 liter dijual Rp120 ribu.

Sedangkan, harga per liternya Rp 60.000 seperti dikutip dari TribunnewsSultra.com dengan judul 3 Pasar di Kota Kendari Harga Bawang, Cabai, Beras hingga Gula Naik Tajam, Minyak Goreng Rp120 Ribu.

Menteri Perdagangan Sebut Hal Ini Jadi Penyebab Tingginya Harga Minyak Goreng

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengungkap sejumlah penyebab masih tingginya harga minyak goreng atau belum sesuai harga eceren tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

"Ketika terjadinya disparitas harga, perubahan harga ini, banyak orang berspekulasi.

Jadi mereka mengharapkan terjadinya perubahan, bahkan kalau di pasar market ini ada yang sifatnya jangka panjang dan pendek," kata Lutfi secara virtual, Rabu (9/3/2022).

Menurutnya, akibat adanya spekulasi tersebut membuat orang berani bertaruh bahwa ke depan pemerintah akan melepas atau tidak memberlakukan HET.

Baca juga: Disperindag Ungkap Penyebab Kelangkaan Minyak Goreng di Lombok Timur

Baca juga: Antrean Pembeli Minyak Goreng di Mataram, Mengular Sampai Badan Jalan, Pintu Toko Ditutup Setengah

"Kenapa? Agar mereka bisa menjual dengan harga tinggi yaitu membeli di harga Rp 10.300.

Harapannya menjual dengan harga internasional yang saat ini perbedaannya Rp 10 ribu," ujar Lutfi.

Melihat kondisi tersebut, Lutfi pun mengancam para spekulan terutama diatributor 1 dan 2 untuk membawanya ke meja hijau jika terbukti melakukan pelanggaran hukum.

"Saya sudah berkoordinasi dengan Satgas Pangan.

Saya akan menuntut spekulan itu berdasarkan hukum.

Jadi inilah salah satu yang menyebabkan distrupsi di rantai logistik yang mereka ingin dapat keuntungan besar," ucapnya.

Selain itu, tersendatnya distribusi minyak goreng ke pasar juga diakibatkan adanya penjualan ke industri.

"Per kemaren DMO (domestic market obligation) sudah 415 juta hanya 20 hari, barangnya melimpah.

Sehingga kita tanya barang dimana?

Jadi ada dua dugaan, bocor untuk industri dengan harga tidak sesuai pemerintah dan yang kedua penyelundupan.

Ini akan saya berantas.

Jadi distribusi ada yang menimbun dan ada yang menyelundup ke luar negeri," paparnya seperti dikutip dari Tribunnews.com dengan judul Mendag Beberkan Biang Keladi yang Membuat Harga Minyak Goreng Masih Mahal,

(Tribunnews/ Tribunnewsultra)

Sumber: Tribun sultra
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved