Minyak Kelapa Harum Manis, Produk UMKM Desa Bangket Parak Tembus Stan Event MotoGP Mandalika
Minyak kelapa harum manis khas Desa Bangket Parak, Kecamatan Pujut berhasil menempati stand penjualan produk UMKM saat MotoGP Mandalika
Penulis: Sinto | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan Tribunlombokcom, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Minyak kelapa harum manis khas Desa Bangket Parak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah berhasil menempati stan penjualan produk UMKM saat gelaran event MotoGP Mandalika tanggal 18-20 Maret mendatang.
Sebelumnya BUMDES Bangket Parak ini sempat terbengkalai selama setahun lebih.
Pemuda Bangket Parak, Budianto Hartono (23), selaku pelopor produksi minyak kelapa ini menyampaikan jika beroperasi kembalinya pabrik minyak kelapa karena Kepala desa bangket parak, Genah Genuh SH.
Ia mengaku prihatin dengan kondisi tersebut sehingga kembali menggagas minyak kelapa ini.
Baca juga: Produk UMKM Sumbawa Rambah Pasar Nasional, Toko Gaswa Bisa Raup Omzet Rp 30 Juta Per Bulan
"Iya Alhamdulillah Bumdes ini bangkit bersama pemuda-pemuda Desa bangket parak melejit pesat dalam perkembangan nya. Dan nanti kami juga akan tampil saat gelaran Event MotoGP Mandalika Maret ini," jelas Budianto kepada tribunlombok.com Jumat, (11/3/2022) siang.
Budianto mengaku sangat bersyukur lolos dalam ajang kurasi UMKM Lombok tengah yg di selenggarakan di kantor bupati beberapa waktu yang lalu.

Produk minyak kelapa harum manis milik bumdes Bangket Parak di nyatakan lolos dalam kurasi ketat oleh pemerintah Kabupaten Lombok Tengah.
Berkat kegigihan dan usaha dari pemuda-pemuda dalam memperkenalkan produk bumdes ini, akhirnya mampu tembus gelaran MotoGP Mandalika 2022.
Baca juga: Diskoperindag Sumbawa Atur Skema UMKM Saat Event MXGP, UMKM Luar Daerah Akan Kebagian Tempat
Produk minyak kelapa ini tentu memiliki Kelebihan dan keunggulan daripada minyak-minyak goreng pada umumnya.
"Ya jadi minyak goreng ini memiliki ciri khas baunya yang dapat menambah selera makan kita. Soalnya bahan-bahannya langsung kami ambil dari kelapa masyarakat desa Bangket Parak. Masyarakat kami juga sangat menggemari produk ini," tambahnya.
Terkait proses pembuatan ia menyampaikan produk ini dilakukan dngan mesin modern.
Namun pengolahannya juga tetap menggunakan teknik pengolahan tradisional.
Pengolahan ini di wariskan oleh nenek moyang Masyarakat Suku Sasak Desa Bangket Parak.
Budi panggilan akrabnya sempat mendapatkan kesulitan dalam pengolahan minyak karena hasil yang diproduksi tidak sesuai ekspektasi yang diinginkan.