Teror Panah di Dompu Semakin Meresahkan, Warga Curhat ke Medsos

Teror menggunakan panah kembali muncul di Kabupaten Dompu. Kali ini terjadi di Kelurahan Simpasai Kecamatan Woja

Penulis: Atina | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Istimewa
Korban remaja di Dompu terkena panah 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Teror menggunakan panah kembali muncul di Kabupaten Dompu.

Kali ini terjadi di Kelurahan Simpasai Kecamatan Woja, Selasa malam (8/3/2022) sekitar pukul 23.50 Wita.

Warga yang menjadi korban, mencurahkan keresahannya pada media sosial.

Seperti yang disampaikan akun Dina Griya Rias, yang mana mobil dan rekan kerjanya diserang orang tak dikenal gunakan panah dan batu.

Baca juga: Pria di Kabupaten Bima Rudapaksa Adik Ipar di Toilet, Ancam Bunuh Jika Berteriak

"Kejadian malam ini Selasa (8/3) sekitar pukul 23.50 WITA. Mobil dekorasi kami kena panah dan dilempari batu-bata saat melintas menuju Kelurahan Bara," tulisnya, Selasa malam.

Beruntungnya, sopir dan penumpang mobil tidak menjadi korban karena kaca mobil sudah lebih awal ditutup.

Sehingga anak panah yang dilepas pelaku tidak tembus, hanya tertancap di kaca mobil.

"Tapi kaca mobil kami pecah dan hancur. Karena dilempari juga menggunakan batu dan bata," ujarnya kesal.

Baca juga: Seorang Pelajar di Bima Panah Hidung Temannya, Korban Langsung Dilarikan ke Rumah Sakit

Karena sudah terjadi, bagi dia kerusakan kaca mobil gampang untuk diperbaiki.

Namun, bagaimana jika rekanannya terluka kena lemparan saat mencari nafkah untuk keluarga.

Agar kejadian serupa tidak kembali terjadi dikemudian hari, Dina Griya Rias berharap peran semua pihak.

Terutama kepolisian setempat, agar rutin melakukan patroli menyisir area rawan.

"Mohon untuk patroli rutin di area rawan tragedi panah yang sedang viral belakangan ini," harapnya.

Sementara itu, Kapolsek Woja, IPDA Zainal Arifin yang dikonfirmasi mengaku langsung cek TKP pasca kabar tersebut beredar di Media Sosial (Medsos).

"Sudah kita cek, memang benar ada kejadian itu. Tapi kami tidak sempat melihat pelaku," jelasnya saat dikonfirmasi via HP, Rabu sore (9/3).

Tidak hanya di lokasi tersebut, ke depan untuk wilayah rawan teror menggunakan panah akan ditingkatkan patroli di malam hari.

Agar kasus yang meresahkan masyarakat itu tidak kembali terjadi.

"Nanti kami akan giatkan patroli malam. Mungkin dengan cara itu dapat meminimalisir terjadinya kasus," katanya.

Baca juga: Atlet Panahan Latihan Rutin di Halaman Kantor Rektorat Daerah Lombok Timur

Untuk menekan kasus serupa, menurut Zainal Arifin, dibutuhkan peran semua pihak.

Terutama orang tua, diminta agar memberikan pembinaan ekstra terhadap anak-anak.

"Jangan hanya titikberatkan kepada polisi. Peran orang tua di rumah itu penting, untuk menekan kasus kenakalan begini," tandasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved