Konflik Rusia vs Ukraina
Presiden Joe Biden Menuduh Putin Menargetkan Warga Sipil Tanpa Pandang Bulu
Menurut Joe Biden, perang di Ukraina tidak akan pernah menjadi kemenangan bagi Presiden Vladimir Putin.
TRIBUNLOMBOK.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melancarkan serangan sengit kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Biden juga menuduh Putih menargetkan serangan terhadap warga sipil tanpa pandang bulu.
Menurut Joe Biden, perang di Ukraina tidak akan pernah menjadi kemenangan bagi Presiden Vladimir Putin.
Baca juga: Tewas Ditembak Pasukan Rusia, Aktor Ukraina Pasha Lee Sempat Unggah Foto Berseragam: Kami Berjuang!
Baca juga: Duta Besar Ukraina: Doa Saya Semoga Perang Tidak Berlanjut
Joe Biden yang bicara dari Gedung Putih, mengatakan konflik itu menuntut harga yang mengerikan dan telah menciptakan 2 juta pengungsi.
“Rusia mungkin terus melanjutkan kemajuannya dengan harga yang mengerikan, tetapi ini sudah jelas, Ukraina tidak akan pernah menjadi kemenangan bagi Putin,” kata Presiden Joe Biden memperingatkan, dikutip dari AFP.
Dia berbicara demikian saat membidik jalur kehidupan ekonomi Moskwa dengan melarang impor minyak dari Rusia.
"Putin mungkin bisa merebut sebuah kota, tapi dia tidak akan pernah bisa menguasai negara," ujar Biden.

Terlepas dari sanksi Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya, Putin terus melanjutkan operasi militernya, meski Moskow setuju mendirikan "koridor kemanusiaan" dari empat kota Ukraina pada hari ke-13 invasi.
Kyiv telah mencap koridor sebagai aksi publisitas karena banyak dari rute keluar mengarah ke Rusia atau sekutu mereka, Belarus.
Kedua belah pihak saling menuduh soal pelanggaran gencatan senjata.
Menurut PPB, jumlah pengungsi yang membanjiri perbatasan Ukraina untuk melarikan diri dari kota-kota yang dihancurkan oleh penembakan dan serangan udara Rusia telah melewati angkat 2 juta.
Fenomena ini dilihat sebagai krisis pengungsi yang tumbuh paling cepat di Eropa sejak Perang Dunia II.
Mengatasi krisis kemanusiaan yang semakin membesar, Presiden Biden berjanji AS akan mendukung sekutunya.
"Amerika Serikat akan berbagi tanggung jawab merawat para pengungsi sehingga biaya tidak sepenuhnya dibebankan pada negara-negara Eropa yang berbatasan dengan Ukraina," ujarnya.
Biden menyatakan perang Putin telah menyebabkan penderitaan yang sangat besar dan hilangnya nyawa yang tidak perlu, termasuk wanita, anak-anak.
Dia menuduh pemimpin Rusia itu menargetkan warga sipil tanpa pandang bulu, baik di sekolah, rumah sakit, dan gedung apartemen.