Minyak Goreng Langka, Pedagang dan Perhotelan di Mataram Berharap Pemulihan

Kelangkaan minyak goreng di Mataram masih terjadi hingga mempengaruhi aktivitas masyarakat di banyak sektor.

Penulis: Robbyan Abel Ramdhon | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Tribunlombok.com/Robbyan Abel Ramdhon
Kelangkaan minyak goreng sebabkan penurunan pendapatan pedagang sembako. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Robbyan Abel Ramdhon

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Kelangkaan minyak goreng masih terjadi hingga mempengaruhi aktivitas masyarakat di banyak sektor.

Terutama di sektor perdagangan dan perhotelan.

Hilda Farista, pemilik toko sembako di Mataram, mengaku tokonya sudah kehabisan cadangan minyak goreng untuk dijual sejak hampir dua minggu lalu.

Sementara itu, permintaan dari masyarakat yang tinggal di perubahan sekitar tokonya terus meningkat.

Baca juga: Antisipasi Kelangkaan Minyak Goreng Jelang MotoGP, Pemkot Mataram Minta Tambahan Stok ke Pusat

"Sudah cari keliling tapi kosong, sempat beli tapi sedikit karena harganya mahal," kata Hilda, Rabu (2/3/2022)

Ia berharap agar cadangan minyak goreng untuk daerah Lombok segera dikirim.

"Karena ini juga mempengaruhi pendapatan kita, banyak yang cari soalnya," tandasnya.

Dari sektor perhotelan, Rony Rahadian, pemilik Hotel Lalolalo, mengatakan kelangkaan minyak goreng menimbulkan kekhawatiran.

Baca juga: Ratusan Liter Minyak Goreng di Bima Ludes Dalam Sejam

Menurutnya, tanpa minyak goreng, hotelnya kemungkinan akan kesulitan menjawab permintaan tamu yang hendak memesan makanan.

"Mungkin akan ada menu-menu yang kosong, seperti nasi goreng dan lalapan," katanya.

Sejak terjadinya kelangkaan minyak goreng dua minggu lalu, Rony sudah berinisiatif untuk membeli banyak cadangan minyak goreng untuk mengantisipasi kendala di dapur hotel.

Namun ia mengatakan, cadangan yang telah dikumpulkannya tetap tidak akan cukup jika kelangkaan masih terjadi hingga seminggu ke depan.

"Belum lagi kita akan kedatangan tamu MotoGP," sambungnya.

Dikonfirmasi di tempat yang berbeda, Maskanah, Kasi Bakopting (Barang Pokok dan Penting), Dinas Perdagangan Provinsi NTB, membenarkan pasokan minyak goreng dari produsen masih terbatas ke distributor.

Berdasarkan kondisi tersebut, pihaknya telah mulai berkordinasi dengan pemerintah pusat untuk mengatasi kebutuhan masyarakat.

"Dinas perdagangan provinsi NTB sudah bersurat ke pusat untuk permintaan stok minyak pada distributor dan langkah-langkah dari distributor sudah mengajukan permintaan ke masing-masing distributor," jelasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved