Terdampak Pembangunan Sirkuit Mandalika, Warga Minta Diberi Pelatihan Keterampilan Pariwisata
Masyarakat yang terdampak pembangunan Sirkuit Mandalika mengalami kesulitan beradaptasi semenjak direlokasi akibat pembangunan sirkuit Mandalika.
Penulis: Sinto | Editor: Lalu Helmi
Laporan Wartawan Tribunlombokcom, Sinto
TRIBUNLOMBOKCOM, LOMBOK TENGAH - Masyarakat yang terdampak pembangunan Sirkuit Mandalika mengalami kesulitan beradaptasi semenjak direlokasi akibat pembangunan sirkuit Mandalika.
Mereka adalah warga Dusun Ebunut Hijrah, Desa Kuta, Lombok Tengah yang sebelumnya tinggal ditempat dibangunnya sirkuit Mandalika saat ini.
Mereka saat ini tinggal di HPL 94 sebagai tempat tinggal sementara sebelum mereka dipindahkan ke tempat relokasi di Dusun Ngolang.
Baca juga: 88 Kepala Keluarga Terdampak Pembangunan Sirkuit MotoGP Mandalika Siap Tempati Rumah Baru
Baca juga: Ini Penyebab Patung Jokowi Belum Dipasang di Sirkuit Mandalika Hingga Hari Ini
Pembangunan rumah warga di Dusun Ngolang diprediksi akan bisa mereka tempati pada bulan April 2022. Mereka akan menetap selamanya di perumahan tersebut.
Kepala Dusun Ebunut Hijrah, Rahmat Panye (51) menyebutkan jika 88 Kepala Keluarga mengalami kesulitan untuk menumbuhkan kembali perekonomian mereka karena ditempat tinggalnya yang dulu mereka biasanya bercocok tanam.
Mereka meminta agar masyarakat diberikan pelatihan yang bisa mengembangkan kemampuan dan pengetahuan mereka.
Panye menyebutkan jika tempat tinggal mereka nantinya akan dijadikan sebagai desa wisata.
Namun hingga saat ini mereka tidak tau bagaimana cara mengelolanya sehingga meminta agar pemerintah kabupaten Lombok Tengah khususnya Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Lombok Tengah untuk mengadakan pelatihan.
"Masyarakat kami ini sebelumnya rata-rata merupakan seorang petani dan peternak. Kalau desa kami akan dijadikan tempat wisata setidaknya ada pelatihan agar skill mereka ada," jelas Panye saat diwawancarai tribunlombok.com hari ini Minggu, (27/2/2022).
Panye menyampaikan jika seluruh Warganya sangat bahagia bisa mendapatkan rumah baru.
Apalagi rumah yang akan mereka tempati tersebut tentunya jauh lebih baik dari rumah mereka yang digusur untuk pembangunan sirkuit.
Namun ia menilai warganya akan sangat susah untuk memenuhi kebutuhan hidup dan perekenomian mereka.
"Kebiasaan masyarakat kami yang dulu akan sangat menentukan kesejahteraan kami di rumah yang akan kami tinggali ini," tambah Panye.
Jenis-jenis pelatihan yang diinginkan oleh masyarakat Ebunut Hijrah adalah pelatihan mengelola desa wisata, membuat berbagai jenis oleh-oleh khas Lombok dan lain sebagainya.
(*)