Makin Memanas, Kini Reaktor Nuklir Chernobly Milik Ukraina Telah Dikuasai Rusia
Situasi konflik antara Rusia dan Ukraina makin memanas. Kedua negara tampak telah menabuh genderang perang.
TRIBUNLOMBOK.COM - Situasi konflik antara Rusia dan Ukraina makin memanas.
Kedua negara tampak telah menabuh genderang perang.
Eskalasi perang dalam jumlah lebih besar sepertinya sulita terelakkan.
Baca juga: Vladimir Putin Ungkap Alasan Rusia Serang Ukraina, Sebut Ada Permintaan Bantuan
Baca juga: 138 WNI Berada di Ukraina Saat Perang Rusia-Ukraina Meletus, Kondisi Mereka Masih Aman
Tentara Rusia dikabarkan telah menguasai fasilitas Pembangkit Nuklir Chernobyl, setelah sempat terlibat pertempuran sengit dengan pasukan Ukraina pada Kamis malam waktu setempat (24/2/2022).
"Pasukan Rusia mengambil alih situs tersebut setelah pertempuran sengit pada hari Kamis dengan penjaga nasional Ukraina yang melindungi lokasi itu," kata penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak.
"Mustahil untuk mengatakan pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl aman setelah serangan oleh Rusia," katanya.
Ia mengatakan, dikuasainya Chernobyl merupakan salah satu ancaman paling serius di Eropa saat ini.
"Rusia ingin mengendalikan reaktor nuklir Chernobyl untuk memberi sinyal kepada NATO agar tidak ikut campur secara militer," katanya.
Sementara Igor Novikov, mantan penasihat Presiden Volodymyr Zelenskyy, mengatakan ancaman ke Eropa dari fasilitas nuklir yang kini tidak aktif itu perlu ditanggapi secara serius.
“Saya perlu mengatakan dan ini sekaligus peringatan bagi sahabat-sahabat Eropa kami, bahwa Ukraina memiliki 15 reaktor nuklir aktif dan limbah nuklir di Chernobyl: satu mortir meleset, maka semua orang di Eropa menghadapi bencana nuklir besar,” kata Novikov kepada Al Jazeera.
"Semua orang harus memahami bahwa ini bukan hanya tentang Ukraina, seluruh Eropa berada dalam bahaya besar.”
Bencana Chernobyl di tahun 1986 merupakan kecelakaan pada reaktor Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Chernobyl.
PLTN ini terletak di Pripyat, Ukraina, yang dulu jadi bagian Uni Soviet.
Laman Kementerian Luar Negeri Ukraina menyebut, total isotop radioaktif yang dilepaskan dari kecelakaan tersebut 30 kali lebih tinggi dibandingkan ledakan bom atom di Hiroshima, Jepang, pada 1945.
Detik-detik Bencana Chernobyl
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lombok/foto/bank/originals/polisi-dan-personel-keamanan-memeriksa-sisa-sisa-peluru-di-sebuah-jalan-di-kyiv.jpg)