Alasan Rusia Menyerang Ukraina, Ini Penjalasan Presiden Vladimir Putin
Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan alasan mereka menyerang negara Ukraina secara penuh. Dia mengaku serangan dilakukan karena ada permintaan.
TRIBUNLOMBOK.COM - Di saat masyarakat dunia berusaha bangkit dari krisis akibat pandemi Covid-19, perang Rusia-Ukraina kini dikhawatirkan mengganggu stabilitas global.
Terbukti di hari pertama serangan militer Rusia ke Ukraina, pasar global rontok.
Tindakan Rusia tersebut banyak mengejutkan masyarakat dunia.
Mengapa Rusia menyerang negara tetangganya itu?
Presiden Rusia Vladimir Putin secara resmi mengungkap alasan mengapa Rusia melakukan serangan terhadap Ukraina,saat mengumumkan operasi militer khusus, Kamis 24 Februari 2022.
Putin melakukan serangan ke Ukraina setelah keputusannya mengakui Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk, tiga hari sebelumnya, 21 Februari 2022.
Rusia menandatangani perjanjian kerja sama timbal balik antara Rusia dan dua wilayah yang memisahkan diri tersebut.
Putin menyampaikan, Rusia melancarkan invasi ke Donbas, Ukraina, karena ada permintaan bantuan.
Baca juga: Serangan Rusia Tewaskan 137 Orang Ukraina, Pria Dilarang Tinggalkan Negara
Baca juga: Makin Memanas, Kini Reaktor Nuklir Chernobly Milik Ukraina Telah Dikuasai Rusia
“Situasi mengharuskan kita untuk mengambil tindakan tegas dan segera."
"Republik rakyat Donbas beralih ke Rusia dengan permintaan bantuan," ujarnya dalam keterangan yang dirilis kepresidenan Rusia, seperti dikutip dari Al Jazeera.
"Dalam hal ini, sesuai Pasal 51 Bagian 7 Piagam PBB, dengan persetujuan Dewan Federasi Rusia dan sesuai dengan perjanjian persahabatan dan bantuan timbal balik yang diratifikasi Duma pada 22 Februari dengan Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk, saya memutuskan meluncurkan operasi militer khusus," jelas Putin.
Selain itu, Putin mengklaim ingin melindungi warga Donbas yang menjadi sasaran pelecehan dan genosida oleh pemerintah Ukraina.
“Tujuannya adalah untuk melindungi orang-orang yang telah menjadi sasaran pelecehan dan genosida oleh rezim di Kyiv selama delapan tahun."
"Dan untuk ini kami akan mengejar demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina, serta mengadili mereka yang melakukan banyak kejahatan berdarah terhadap warga sipil, termasuk warga Federasi Rusia," terangnya.
Sebelumnya, Vladimir Putin mengatakan, Rusia telah mengakui klaim teritorial republik separatis yang dideklarasikan sendiri di wilayah Donbas di Ukraina timur.
Putin menyampaikan, Moskow telah mengakui kemerdekaan wilayah separatis Ukraina dalam perbatasan administratif mereka, termasuk wilayah yang dikendalikan Kyiv.
“Yah, kami mengenali mereka. Dan ini berarti kami mengakui semua dokumen fundamental mereka, termasuk konstitusi," kata Putin kepada wartawan, dilansir Al Jazeera.
“Dan konstitusi merinci perbatasan di wilayah Donetsk dan Luhansk pada saat mereka menjadi bagian dari Ukraina," lanjutnya.
Diberitakan BBC, Putin telah meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina.
Militer Rusia menerobos perbatasan di sejumlah tempat, di utara, selatan dan timur, termasuk dari Belarus, sekutu lama Rusia.
Lalu, ada laporan pertempuran di beberapa bagian timur Ukraina.
Seorang penasihat presiden Ukraina mengatakan, lebih dari 40 tentara tewas dan puluhan lainnya terluka.
Ukraina mengaku telah membunuh 50 tentara Rusia dan menembak jatuh enam pesawat Rusia, tetapi ini belum diverifikasi.
Diketahui, Presiden Rusia mengumumkan bahwa dia mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk di Ukraina timur.
Daerah-daerah yang memisahkan diri direbut oleh pemberontak yang didukung Rusia setelah Rusia menginvasi Krimea pada 2014.
Putin melancarkan serangan itu setelah protes jalanan massal di Ukraina yang menggulingkan Presiden pro-Rusia Viktor Yanukovych.
Lebih dari 14.000 orang tewas di timur dalam konflik antara pemberontak dan pasukan Ukraina.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mengapa Rusia Serang Ukraina? Ini Penjelasan Vladimir Putin.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lombok/foto/bank/originals/perang-rus.jpg)