MotoGP Mandalika 2022

Penonton MotoGP Mandalika Bakal Dimanjakan Pentas Seni Budaya Lokal NTB

Penonton MotoGP di Sirkuit Mandalika akan dimanjakan pentas seni budaya lokal dari NTB. Atraksi budaya dan kuliner khas daerah akan menghibur warga.

Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/LALU HELMI
Dua orang pepadu tengan bertarung di arena peresean yang digelar menjelang puncak Bau Nyale 2022 di Kuta Mandalika pada Kamis, (17/2/2022). 

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Penonton MotoGP di Sirkuit Mandalika akan dimanjakan dengan beragam event penyerta selama gelaran balap dunia itu  berlangsung, 18-20 Maret 2022.

Di sejumlah lokasi di Lombok akan dipentaskan atraksi seni budaya dan hiburan bagi warga.

"Jadi selain menyiapkan penginapan, penonton MotoGP juga akan disuguhkan berbagai pentas seni budaya," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB Yusron Hadi, Rabu, 23 Februari 2022.

Beberapa lokasi yang menjadi tempat pentas seni budaya itu antara lain, Bandara Internasional Lombok, area Sirkuit Mandalika, Beachpark, eks BKLN Bandara Lombok.

Kemudian juga di Taman Sangkareang, Kota Mataram dan Senggigi Lombok Barat.

"BIZAM (bandara) akan dilakukan penyambutan tamu dengan atraksi kesenian," ujarnya.

Baca juga: Siap-siap, ITDC Akan Serap 5000 Tenaga Kerja Lokal untuk Event MotoGP Mandalika 2022

Baca juga: MotoGP Mandalika 2022 Makin Dekat, Kamar Hotel di Lombok Timur Masih Minim Pesanan

Sementara di Sirkuit Mandalika beberapa band lokal akan dipentaskan bersama band-band nasional di panggung yang sudah disediakan.

"Termasuk akan ada tarian kolosal terdiri dari empat ragam termasuk tari peresean," jelas mantan Humas dan Protokol NTB ini.

Menurutnya, ajang MotoGP menjadi kesempatan seniman lokal untuk tampil, sekaligus memberikan apresiasi atas karya band lokal yang eksis selama ini.

"Panggung performance ini untuk promosi mereka juga," ujarnya.

"Intinya penonton MotoGP dimanjakan dengan atraksi seni budaya lokal," tambahnya.

SENI BUDAYA: Seorang seniman di Desa Sade menabuh gendang beleq, salah satu seni musik masyarakat Lombok.    
SENI BUDAYA: Seorang seniman di Desa Sade menabuh gendang beleq, salah satu seni musik masyarakat Lombok.     (TribunLombok.com/Sirtupillaili)

Terkait bayaran bagi seniman lokal, menurut Yusron tentu saja mereka akan diberikan apresiasi. Pemerintah dan penyelenggara akan menghargai karya mereka.

Tetapi mengenai jumlah bayarannya, bagi Yusron tidak etis untuk diumbar atau dibahas di runag publik.

Sedangkan di beach park akan ada festival kuliner dan food truck yg disiapkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.

"Kita daerah mengisi dengan UMKM maupun pegiat kuliner kita," jelasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved