16 Daerah Ini Bisa Memenuhi Kebutuhan Kedelai Nasional, Bagaimana NTB?

Saat ini Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan terus berupaya memenuhi kebutuhan sumber pangan masyarakat termasuk kedelai.

Editor: Dion DB Putra
TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Perajin memproduksi tempe di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa 8 Juni 2021. Harga kedelai di Indonesia saat ini meningkat drastis. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Sebanyak 16 daerah di Indonesia cocok untuk pengembangan tanaman kedelai guna memenuhi kebutuhan nasional.

Saat ini Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan terus berupaya memenuhi kebutuhan sumber pangan masyarakat termasuk kedelai.

Baca juga: Pengusaha Tahu di Kota Mataram Terkena Imbas Kenaikan Harga Kedelai, Omzet dan Produksi Menurun

Baca juga: Pedagang Tahu Tempe di Jawa Mogok Berjualan karena Harga Kedelai Selangit

Menurut Direktur Aneka Kacang dan Umbi Kementerian Pertanian (Kementan), Yuris Tiyanto, pada tahun 2022, Kementan memfasilitasi pengembangan kedelai seluas 52 ribu hektare yang tersebar di 16 daerah.

"Enambelas daerah tersebut yaitu Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Nusa Tenggara Timur, Riau, Jambi, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Bali, Kalsel, Sulteng, Sultera, dan Sulbar," kata Yuris, Senin (21/2/2022).

Yuris mengatakan, pihaknya juga mengajak peran off taker sebagai avalis pembiayaan.

"Dengan menggandeng off taker, maka dimungkinkan untuk menjadi penjamin untuk pembiayaan KUR dan sekaligus pemasaran hasil petani kedelai," ungkapnya.

Dijelaskannya, dari lahan kedelai seluas 52 ribu ha itu, 30 ribu hektare di antaranya untuk benih dengan produktivitas benih 1 ton/ha.

Benih selanjutnya ditanam menggunakan anggaran non APBN.

Produktivitas kedelai yang diharapkan mencapai 1,7 ton/ha sehingga total kedelai hasil panen tahun 2022 diperkirakan mencapai 1.040.000 ton atau senilai Rp8,44 triliun, dengan harga kedelai konsumsi per kg Rp8.500.

Menurut data, produksi kedelai dalam negeri kurang dari 1 juta ton per tahun sementara kebutuhan kedelai per tahun rata-rata mencapai 2 ton.

Untuk mencukupinya, pemerintah mendatangkan kedelai dari luar negeri yang sebagian besar merupakan kedelai hasil rekayasa genetika (GMO).

Untuk itu, Yuris mendorong petani untuk kembali menanam kedelai di sentra produksi kedelai yang sudah ada. Dia berharap produktivitas bisa meningkat.

"Selama ini kuncinya ada di ketersediaan benih. Dengan pengawalan ketat akan dilakukan tanam di lahan kering, dan sebagian tumpang sisip dengan jagung, tebu dan kelapa sawit sebelum 4 tahun," demikian Yuris.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com berjudul Difasilitasi oleh Kementan, Ini 16 Daerah yang Akan Penuhi Kebutuhan Kedelai Nasional

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved