Festival Bau Nyale
Begini Seluk-beluk Tradisi Peresean, Adu Ketangkasan yang Wajib Digelar Saat Festival Bau Nyale
Adu ketangkasan ini dilakukan dengan menggunakan rotan sebagai pemukul dan kulit kerbau yang keras dan tebal sebagai tameng
Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
Ende ini berukuran sekitar 40x40 sentimeter.
Ende ini dibuat gagang sebagai tempat untuk memegang dan bagian depannya biasanya dibuat motif agar terlihat lebih indah.
Acara peresean ini biasanya digelar 3 hari sebelum acara puncak Bau Nyale.
Peresean ini sebelum pandemi Covid-19 biasanya digelar selama 7 hari berturut-turut.

Namun saat pandemi Covid-19 acara peresean saat ini biasanya digelar 3-5 hari.
Untuk tahun ini acara peresean diselenggarakan selama 3 hari mulai dari tanggal 17-19 Februari 2022.
Acara Peresean digelar tepat di Pantai Seneq Mandalika, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.
Acara dimulai pada pukul 16.00 WITA dan berakhir pada pukul 18.00 WITA.
Cara Bermain Peresean
Para Pepadu dari berbagai kecamatan beradu ketangkasan dan keberanian dalam arena yang berbentuk lingkaran.
Mereka terdiri dari berbagai kecamatan di Lombok Tengah.
Biasanya seluruh seluruh kecamatan yang ada di Lombok Tengah ikut serta memeriahkan acara peresean ini.
Setidaknya terdapat 12 kecamatan yang terdapat di Lombok Tengah yang turut serta.
Diantaranya Batukliang Utara, Batukliang, Janapria, Jonggat, Kopang, Praya Barat, Praya Barat Daya, Praya Tengah, Praya Timur, Praya, Pringgarata, dan Pujut.
Sebelum mulai bertanding, mereka terlebih dahulu harus melepaskan baju yang menempel di badannya.
Mereka wajib menggunakan Sapuq, ikat kepala khas suku Sasak Lombok.