Festival Bau Nyale

Begini Seluk-beluk Tradisi Peresean, Adu Ketangkasan yang Wajib Digelar Saat Festival Bau Nyale

Adu ketangkasan ini dilakukan dengan menggunakan rotan sebagai pemukul dan kulit kerbau yang keras dan tebal sebagai tameng

Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/LALU HELMI
Dua orang pepadu tengan bertarung di arena peresean yang digelar menjelang puncak Bau Nyale 2022 di Kuta Mandalika pada Kamis, (17/2/2022). 

Ende ini berukuran sekitar 40x40 sentimeter.

Ende ini dibuat gagang sebagai tempat untuk memegang dan bagian depannya biasanya dibuat motif agar terlihat lebih indah.

Acara peresean ini biasanya digelar 3 hari sebelum acara puncak Bau Nyale.

Peresean ini sebelum pandemi Covid-19 biasanya digelar selama 7 hari berturut-turut.

Dua orang pepadu memasang ancang-ancang untuk beradu ketangkasan dalam seni peresean di Lombok Tengah, Sabtu, 19 Februari 2022.
Dua orang pepadu memasang ancang-ancang untuk beradu ketangkasan dalam seni peresean di Lombok Tengah, Sabtu, 19 Februari 2022. (TRIBUNLOMBOK.COM/SINTO)

Namun saat pandemi Covid-19 acara peresean saat ini biasanya digelar 3-5 hari.

Untuk tahun ini acara peresean diselenggarakan selama 3 hari mulai dari tanggal 17-19 Februari 2022.

Acara Peresean digelar tepat di Pantai Seneq Mandalika, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.
Acara dimulai pada pukul 16.00 WITA dan berakhir pada pukul 18.00 WITA.

Cara Bermain Peresean

Para Pepadu dari berbagai kecamatan beradu ketangkasan dan keberanian dalam arena yang berbentuk lingkaran.

Mereka terdiri dari berbagai kecamatan di Lombok Tengah.

Biasanya seluruh seluruh kecamatan yang ada di Lombok Tengah ikut serta memeriahkan acara peresean ini.

Setidaknya terdapat 12 kecamatan yang terdapat di Lombok Tengah yang turut serta.

Diantaranya Batukliang Utara, Batukliang, Janapria, Jonggat, Kopang, Praya Barat, Praya Barat Daya, Praya Tengah, Praya Timur, Praya, Pringgarata, dan Pujut.

Sebelum mulai bertanding, mereka terlebih dahulu harus melepaskan baju yang menempel di badannya.

Mereka wajib menggunakan Sapuq, ikat kepala khas suku Sasak Lombok.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved